Transportasi merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia
utamanya di perkotaan. Sementara urbanisasi terus berkembang di perkotaan,
eksternalitas negatif dari perjalanan dengan transportasi bermotor berusaha dicegah
dengan sistem transportasi perkotaan yang lebih berkelanjutan. Salah satu upayanya
adalah melalui elektrifikasi angkutan umum. Kendaraan berbasis listrik di daerah
padat penduduk diasumsikan dapat meningkatkan kualitas udara dan kota yang
lebih layak huni. DKI Jakarta saat ini telah mengalami kenaikan suhu rerata dengan
besaran 1°C dalam tiga dekade ke belakang, sehingga diperlukan mitigasi terhadap
perubahan iklim yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
persepsi Generasi Y terhadap kualitas layanan bus listrik dan kinerja lingkungan di
DKI Jakarta yang merupakan kelompok usia dengan jumlah perjalanan komuter
sebesar 53% di DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah pengguna bus listrik
menggunakan 8 (delapan) variabel laten yaitu kualitas layanan bus, kualitas
pengemudi dan awak bus, komitmen penyedia layanan bus, kepuasan pelanggan,
pengetahuan umum mengenai lingkungan, niat perilaku pro lingkungan, kinerja
lingkungan yang dirasakan, dan kualitas hidup. Metode yang digunakan untuk
menjawab tujuan penelitian adalah PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat 5 variabel laten yang berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan
dan terdapat 1 variabel laten yang berpengaruh terhadap variabel kepuasan hidup.
Faktor yang mempengaruhi persepsi pengguna tersebut diharapkan mampu
memingkatkan kualitas layanan dan kinerja lingkungan bus listrik di DKI Jakarta.