Kustom Kulture merupakan salah satu subkultur yang lahir di California yang
berawal dari hobi terhadap mobil-mobil kustom di tahun 1950-an dan identik
dengan kaum laki-laki. Pada saat yang bersamaan berkembang pula aktivitas seni
dan kehidupan para pengendara tersebut yang memiliki bahasa, adat istiadat,
tradisi, dan seni budayanya sendiri. Penggerak awal dimulainya tren Kustom
Kulture adalah modifikasi mobil bergaya Hot Rod antara tahun 1930-1940 yang
pada waktu itu lebih dikenal dengan istilah gow job/soup up. Pada awalnya para
penggiat subkultur ini hanya melucuti mobil Ford tipe T dan tipe A agar lebih
ringan dan memodifikasi mesinnya agar dapat berlari lebih kencang. Kustom
Kulture sengaja ditulis dengan menggunakan huruf ‘K’ untuk menggantikan huruf
‘C’ sebagai penanda anti mainstream yang dipopulerkan oleh Ed “Big Daddy”
Roth.
Kustom Kulture tumbuh dan berkembang hampir ke seluruh belahan dunia,
termasuk Indonesia sekitar tahun 1970-an. Dalam perkembangannya, beberapa
builder Indonesia berusaha mengaplikasikan unsur budaya lokal ke dalam karyanya
sebagai salah satu upaya pengkayaan budaya. Berbagai event Kustom Kulture
bermunculan hampir merata di beberapa kota besar di Indonesia, menandai bahwa
perkembangan subkultur ini begitu signifikan.
Pada penelitian ini, artefak Pedati Gede yang terdapat di daerah Pekalangan
Cirebon akan dijadikan topik utama untuk dikaji dan dieksplorasi sebagai inspirasi
awal dalam perancangan kendaraan Hot Rod pada skena Kustom Kulture Cirebon,
yang diberi nama Cakrabuana Cart Rod. Pedati Gede Pekalangan dipilih karena
keberadaannya yang kurang dikenal bahkan oleh masyarakat yang tinggal di
Cirebon, padahal pedati ini merupakan salah satu artefak alat transportasi tertua
yang berperan dalam sejarah berdirinya Cirebon dan juga upaya penyebaran Islam
di sana. Mengangkat kebudayaan Cirebon yang merupakan hasil akulturasi dari
berbagai kebudayaan dianggap dapat mewakili Indonesia secara garis besar.
Analisis data dilakukan dengan metode kualitatif melalui kajian historis dan
etnografi, kemudian proses berkarya melalui eksperimen visual dengan melakukan
eksplorasi, improvisasi, dan pembentukkan.
Karya yang dihasilkan pada penelitian ini merupakan salah satu upaya pengkayaan
budaya Indonesia, dalam hal ini Cirebon dengan menggabungkan visual dari Pedati
Gede Pekalangan dengan kendaraan produksi Ford model A tipe coupe yang pada
waktu itu paling banyak digemari oleh para pelaku modifikasi bergaya Hot Rod.
Hasil akhir dari eksperimen visual ini berupa identitas ragam hias Cirebon yang
dapat diterima oleh masyarakat.