Permintaan terhadap baterai Li-ion semakin meningkat seiring dengan
berkembangnya teknologi dan kebutuhan energi portabel. Kendaraan listrik
menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan permintaan ini, dengan
proyeksi bahwa pada tahun 2025, limbah baterai dari kendaraan listrik akan
mencapai angka mencolok sekitar 464.000 ton di seluruh dunia. Salah satu
komponen utama dalam baterai Li-ion adalah separator, yang biasanya terbuat dari
polipropilena atau polietilena. Namun, sayangnya, separator ini tidak ramah
lingkungan dan sulit untuk didaur ulang, karena proses daur ulang saat ini masih
terfokus pada pemulihan logam berharga dari baterai bekas. Dalam upaya untuk
mengatasi masalah lingkungan yang timbul akibat penggunaan separator
konvensional, penelitian ini memperkenalkan alginat sebagai alternatif yang lebih
ramah lingkungan. Alginat adalah sejenis polimer yang dapat diekstraksi dari alga
laut dan memiliki sifat-sifat yang menarik untuk digunakan sebagai separator
baterai. Metode pemintalan elektrik digunakan untuk menghasilkan membran
separator dari alginat. Namun, karena alginat memiliki kendala dalam pemintalan
elektrik yang sulit, penelitian ini juga mencoba melakukan polimer blending
dengan polivinil alcohol (PVA) untuk meningkatkan kemampuan pemintalan
elektriknya.
Pemintalan elektrik untuk blending PVA dan alginat dilakukan dengan
mempertimbangkan parameter kelembaban, jarak jarum suntik kolektor, voltase
serta laju alir larutan untuk menghasilkan serat yang kontinu dengan sedikit cacat.
Karakterisasi menggunakan infra merah, scanning electron microscope, ketahanan
termal, penyerapan elektrolit, sifat mekanik dan pengukuran porositas dilakukan
untuk mengkonfirmasi produk pemintalan elektrik yang telah dilakukan. Dari
fabrikasi yang dilakukan didapatkan membran separator PVA-Alginat dengan
porositas yang tinggi (75%) serta kemampuan penyerapan terhadap elektrolit yang
baik, mencapai 460%. Selain itu, separator PVA-Alginat memiliki nilai hambatan
bulk (Rb) yang lebih rendah dibandingkan dengan separator konvensional seperti
Celgard, yang biasa digunakan dalam baterai Li-ion. Hal ini menunjukkan bahwa
separator PVA-Alginat dapat mendukung aliran ion yang lebih baik dalam baterai,
yang penting untuk kinerja baterai yang lebih baik. Separator PVA-Alginat juga
memiliki konduktivitas ionik yang lebih tinggi, yaitu 8,4 mS/cm. Nilai ini lebih
tinggi dibandingkan dengan Celgard yang memiliki konduktivitas sebesar 0.18
mS/cm. Hal ini mengindikasikan bahwa separator ini dapat memungkinkan
pergerakan ion-ion dengan lebih efisien, meningkatkan kapasitas dan daya tahan
baterai Li-ion. Separator PVA-Alginat juga menunjukkan stabilitas yang sangat
baik. Dalam uji dengan Linear Sweep Voltammetry, separator ini memiliki tingkat
stabilitas yang sebanding dengan Celgard. Bahkan, dalam uji ketahanan terhadap
litium stripping plating selama 1000 jam, separator PVA-Alginat tetap stabil,
sementara Celgard mengalami degradasi sejak jam ke-200. Ini menunjukkan bahwa
separator PVA-Alginat memiliki daya tahan jangka panjang yang lebih baik.
Penggunaan separator PVA-Alginat dalam baterai LFP-Separator-Li menghasilkan
kapasitas spesifik discharge yang lebih tinggi, yaitu 150 mAh/g, dibandingkan
dengan penggunaan Celgard yang hanya menghasilkan 130 mAh/g. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa separator PVA-Alginat dapat difabrikasi dengan
pemintalan elektrik serta menghasilkan separator dengan performa yang baik untuk
baterai Li-ion.