digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

COVER Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 1 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 2 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 3 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 4 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 5 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 6 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

BAB 7 Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

PUSTAKA Muhammad Risyad Naufal
PUBLIC Yati Rochayati

Magnetotelurik merupakan suatu teknik eksplorasi geofisika yang mengandalkan fluktuasi alami gelombang elektromagnetik untuk memerinci pengaruhnya terhadap planet Bumi. Fokus utama dari metode ini adalah mengungkap struktur resistivitas yang terdapat di kedalaman bawah permukaan. Pengaplikasian pendekatan numerik dalam pemodelan magnetotelurik telah menjadi suatu cara efisien dalam berbagai penelitian teoritis di bidang geofisika, terutama dalam konteks pemodelan struktur dua dimensi. Dalam penelitian ini, dijelaskan tentang pemodelan struktur resistivitas 2D dengan menggunakan metode elemen hingga berbasis vektor dengan bentuk segitiga beraturan. Pendekatan ini memanfaatkan tepi dari elemen sebagai basis vektor. Hasil yang disajikan mencakup nilai respons berupa resistivitas semu dan fasa impedansi di permukaan. Penelitian ini menggunakan model standar dari COMMEMI sebagai acuan untuk memverifikasi program pemodelan. Selanjutnya, hasil dari program pemodelan ini dibandingkan dengan hasil pemodelan dari program yang dikembangkan oleh Weaver, dkk. Didapatkan hasil yang baik dengan nilai error pada setiap model untuk bumi berlapis dan homogen < 3%. Selain itu, pada model rujukan COMMEMI, didapatkan error pada mode TE sebesar 3.4393% dan untuk mode TM sebesar 1.4050%. Selain itu, untuk model topografi didapatkan hasil resistivitas semu dan fasa impedansi yang mendekati hasil referensi. Selanjutnya, untuk pengaplikasian terhadap data lapangan yaitu Sesar Lembang, didapatkan error untuk mode TE dan TM dengan rentang 1.16 ā€“ 9.16 % untuk setiap site pengambilan data MT.