digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23220307 Gina Nurhayati.pdf
PUBLIC Dessy Rondang Monaomi

Pada masa transisi energi, pasokan listrik di pulau terpencil harus beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Karena sumber energi terbarukan di pulau ini terbatas dan memiliki karakteristik unik sebagai sumber energi yang terputus-putus dan tidak dapat dikirim, maka pengoperasian jaringan listrik harus dimodifikasi. Salah satu solusi untuk keandalan pasokan selama pengoperasian sumber daya energi yang terputus-putus dan tidak dapat dikirim adalah Demand Response (DR). Dalam memodelkan program DR ini menggunakan metode Linear Programming (LP) sebagai pendekatan. Dalam studi kasus, penerapan metode DR dengan Linear programming dapat meningkatkan keandalan sistem, meminimalkan total biaya operasional pembangkit listrik, serta menguntungkan konsumen listrik dan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (PLN) dengan mengurangi permintaan beban pada periode tertentu, terutama pada saat ketersediaan sumber daya minimum. Penyesuaian beban ini dapat mengurangi total biaya pembangkitan yang akan lebih rendah dari biaya sebelumnya, meskipun terdapat biaya tambahan beruba insentif yang harus dibayarkan kepada pelanggan.