Smart grid adalah sistem jaringan listrik cerdas yang mengintergrasikan jaringan
Internet dengan listrik dengan mengumpulkan dan menganalisis informasi
transmisi, distribusi, dan konsumsi daya listrik secara real time. Pada era ini, kasus
cyber crime dan security breach semakin meningkat yang menargetkan Internet of
Things (IoT). Kerentanan keamanan, dapat dimanfaatkan oleh penyerang untuk
menjadi “pintu masuk” dalam melancarkan eksploitasi lebih lanjut. Ancaman
keamanan pada smart grid berpotensi menyebabkan pencurian akses, melemahkan
fungsionalitas penyaluran utilitas listrik, dan pencurian data pribadi. Dengan
adanya ancaman dan kerentanan, perlu dilakukan langkah mitigasi dan pencegahan
salah satunya menggunakan metode forensic readiness. Kesiapan forensik berfokus
menggunakan pendekatan proaktif untuk mengumpulkan bukti digital sebelum
insiden terjadi. Kesiapan forensik pada IoT memiliki tantangan tersendiri bagi para
investigator, hal ini dikarenakan karakteristik perangkat IoT yang unik dan
heterogen. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain sistem kesiapan forensik di
lingkungan IoT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Design Science
Rescearch Methodology (DSRM). Penelitian ini menggunakan embedded system, node
sensor, dan data aggregator/gateway sebagai representasi arsitektur smart grid. Proses
pengumpulan bukti dalam bentuk log diterapkan pada sisi gateway, dengan
memanfaatkan algoritma random forest. Algoritma random forest dapat memprediksi
pola serangan dari kumpulan dataset yang telah dilatih, dengan menggabungkan
beberapa pohon keputusan secara acak. Hasil penelitian menunjukkan sistem kesiapan
forensik dapat secara proaktif mengumpulkan bukti digital saat terjadi serangan DoS
yang menargetkan availability. Keaslian bukti digital yang dipreservasi menggunakan
SHA-512 dapat dibuktikan sehingga memenuhi aspek integrity.