digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Elnusa Petrofin (EPN) regional Kalimantan tepatnya Departemen Transportasi Area V menjalankan penyaluran Bahan Bakar Minyak dengan menggunakan skema projek penyaluran, All in Plus. Elnusa Petrofin Transportasi Area V Kalimantan dalam operasi distribusi BBM harus melaksanakan pemenuhan jumlah armada dan pemenuhan tonase. Sejak Januari-September 2023 Transportasi Area V Kalimantan menghadapi permasalahan terkait denda tonase yang selalu timbul di setiap bulan. Menggunakan metode Five why’s, ditemukan akar permasalahan terkait denda tonase yang selalu muncul adalah karena terdapat mobil tangki yang telah mencapai usia 10 tahun. Berdasarkan peraturan terkait mobil tangki dari Pertamina maka mobil tangki yang mencapai usia 10 tahun harus melakukan peremajaan armada untuk mencegah metal fatigue. Sebagai upaya untuk pemenuhan armada dan tonase maka memutuskan untuk melakukan peremajaan dan menambah kekuatan armada untuk kebutuhan Head Truck 16KL. Pabrikan Head Truck yang telah memberikan penawaran adalah Hino FM 280 JD ABS, UD Truck CWE 280 WB4300 ABS E5 dan Mercedes Axor 2528 CH. Penelitian ini bertujuan untuk memilih mobil tangki yang tidak hanya memenuhi kekuatan tonase yang dibutuhkan tetapi juga mempertimbangkan ekspektasi stakeholder. Identifikasi stakeholder dilakukan untuk mengetahui ekspektasi terhadap armada yang akan dipilih, ekspektasi stakeholder terhadap kriteria armada dikerucutkan menggunakan pendekatan Value-Focused Thinking (VFT). Kriteria Head Truck dengan pendekatan VFT adalah Cost, After Sales, Durability, Technical. Untuk menilai kriteria dan alternatif, penelitian ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil AHP menunjukan bahwa bobot kriteria tertinggi adalah Cost (61%), After Sales (17%), Durability (14%), Technical (8%). Hasil AHP untuk bobot alternatif tertinggi adalah Hino FM 280 JD ABS dengan nilai sebesar 52%, UD Truck CWE 280 WB4300 ABS E5 (29%), Mercedes Axor 2528 CH (19%). Hasil dari AHP adalah mempertimbangkan kriteria utama Biaya dengan alternatif Hino FM 280 JD ABS. Hasil pemilihan menggunakan metode AHP dapat menjadi pendukung keputusan manajemen untuk memilih armada yang mampu menjawab tantangan bisnis distribusi BBM.