digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Thasya Rasyidah Siradj
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di industri Makanan dan Minuman (F&B) memainkan peran penting dalam lanskap perekonomian Indonesia. UMKM di industri makanan dan minuman menyumbang USD 51,7 miliar terhadap PDB Indonesia pada tahun 2019, yaitu 4,3% dari total PDB negara pada tahun tersebut. Saat ini, sektor ini menghadapi banyak tantangan, termasuk gangguan rantai pasokan, keterbatasan akses pasar, masalah pengendalian kualitas, dan persaingan yang semakin ketat. Untuk menilai secara komprehensif kondisi UMKM industri makanan dan minuman saat ini, dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) secara menyeluruh. Analisis ini mengungkapkan bahwa meskipun sektor ini memiliki portofolio produk yang beragam, keahlian lokal, dan kemampuan beradaptasi, sektor ini juga menghadapi keterbatasan sumber daya, tantangan pengendalian kualitas, terbatasnya akses terhadap pendanaan, dan kelemahan lainnya. Selain itu, analisis ini juga mengungkap peluang dalam pertumbuhan ekspor, transformasi digital, dan dukungan pemerintah, serta menyoroti ancaman seperti persaingan pasar, hambatan peraturan, dan ketidakpastian ekonomi. Untuk mengatasi tantangan yang teridentifikasi dan memanfaatkan peluang potensial, strategi bisnis multifaset diusulkan. Strategi ini menekankan pengembangan protokol manajemen rantai pasokan yang kuat, memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan akses pasar, dan membina kolaborasi dengan perusahaan F&B dan jaringan distribusi yang lebih besar. Selain itu, strategi ini menganjurkan peningkatan fokus pada langkah-langkah pengendalian kualitas, inisiatif pembangunan merek, dan program pengembangan tenaga kerja. Selain itu, laporan ini menggarisbawahi pentingnya mengadvokasi dukungan pemerintah, menyederhanakan kepatuhan terhadap peraturan, dan membina kolaborasi seluruh industri untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing UMKM di industri makanan dan minuman di Indonesia