digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring dengan pertumbuhan perluasan lahan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang semakin meningkat rata-rata 1,8% per tahunnya, maka meningkat pula kebutuhan pupuk NPK. PT Pupuk Kalimantan Timur sebagai salah satu produsen pupuk NPK harus memiliki daya saing yang kuat dalam pemenuhan pupuk NPK di pasar demi menjaga ketahanan pangan nasional. Salah satu target kinerja Perusahaan dalam memproduksi pupuk ialah Cost of Goods Manufactured (COGM). Selama tahun 2022 Perusahaan mengalami isu yang cukup serius yaitu terjadi kenaikan biaya COGM untuk pupuk NPK 13-6-27-4 dimana hal tersebut akan berdampak pada penurunan potensi laba Perusahan. Studi ini bermaksud untuk mencari solusi dari permasalahan bisnis yang dihadapi. Penulis menggunakan metode Analisis Keputusan Kepner-Tregoe (KTDA) dalam mengevaluasi berbagai alternatif solusi untuk menurukan biaya COGM pupuk NPK 13-6-27-4. Adapun akar-akar penyebab masalah yang telah diidentifikasi melalui Current Reality Tree (CRT) dan diperoleh 2 akar penyebab masalah yang menyebabkan tingginya biaya Murriate of Phosphate (MOP) pada COGM pupuk NPK 13-6-27-4 antara lain: “Tidak adanya sumber bahan baku MOP yang potensial” dan “Desain timbangan yang tidak sesuai untuk kondisi lingkungan yang korosif”. Tahapan selanjutnya ialah menggunakan teknik SCAMPER untuk menghasilkan berbagai alternatif solusi, dan dilanjutkan metode KTDA yaitu menetapkan kriteria pengukuran “keharusan” dan “keinginan” ketika membuat sebuah keputusan. Dari hasil evaluasi alternatif solusi berdasarkan berat (skala 110), peringkat dan skor pada masing-masing alternatif, maka solusi Pembelian MOP Laos dikonfirmasi menjadi solusi alternatif terbaik dalam menyelesaikan kenaikan biaya COGM NPK 13-6-27-4. Selanjutnya dilakukan juga Analisis Masalah Potensial Kepner Tregoe sebagai bentuk mitigasi dalam menghadapi masalah yang akan muncul dari solusi alternatif terpilih. Dengan mengaplikasikan solusi alternatif terbaik tersebut, Perusahaan berpotensi dapat menurunkan biaya bahan baku sebesar 13,8%.