Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial pembangunan
fasilitas produksi Raised Floor di Indonesia oleh PT SGN. Pasar real estat
komersial di Indonesia telah mengalami pertumbuhan pesat, namun PT SGN saat
ini masih 100% bergantung pada impor panel dan Raised Floor dari China.
Ketergantungan impor menyebabkan biaya logistik yang tinggi, waktu tunggu
panjang, dan keterbatasan dalam mengendalikan mutu. Untuk mengatasi
tantangan strategis ini dan memanfaatkan peluang pertumbuhan, PT SGN sedang
mempertimbangkan pembangunan fasilitas manufaktur domestik. Penelitian ini
menggabungkan data primer maupun sekunder untuk proyeksi keuangan 10 tahun
mendatang. Hasil analisis menunjukkan investasi senilai Rp 14 miliar untuk pabrik
akan menghasilkan NPV Rp 41,5 miliar pada tingkat pengembalian 30,81%.
Analisis sensitivitas dan simulasi skenario juga dilakukan terhadap berbagai
asumsi. Secara finansial, proyek ini layak dilaksanakan mengingat risiko yang
masih terkelola. Namun, kesiapan teknis dan organisasional perlu dievaluasi lebih
lanjut sebelum pengumpulan dana tambahan dan pelaksanaan proyek.
Rekomendasi utama mencakup pemantauan kebijakan impor yang dapat
berdampak pada kelangsungan proyek.