Termotivasi oleh dinamika fluida, reaksi kimia difusi, dan sistem biologis,
para peneliti tertarik pada pattern formation dari nonequilibrium system dalam
menggambarkan proses di alam. Pola merupakan keteraturan struktur yang dapat
ditemukan di alam. Pada beberapa kasus, pola merupakan akibat langsung
dari ketidakstabilan fluida. Selama beberapa dekade terakhir, ketidakstabilan
konveksi Rayleigh–B´enard telah menjadi paradigma studi pembentukan pola. Salah
satu teori yang paling berhasil dalam menjelaskan pembentukan pola konveksi
tersebut adalah homoclinic snaking. Kemudian, model standar untuk pembentukan
pola dan persamaan yang umum dipelajari untuk homoclinic snaking adalah
persamaan Swift-Hohenberg. Oleh karena itu, pada tesis ini akan dianalisis snaking
pada persamaan Swift-Hohenberg dengan nonlinear kubik dan kuintik dengan
variasi terhadap koefisien nonlinear dan turunan kedua. Tesis ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh variasi nilai koefisien nonlinear (b3) dan koefisien turunan
kedua (a) terhadap solusi uniform, periodik, dan snaking. Metode yang digunakan
adalah metode kontinuasi pseudo-arclength. Hasil simulasi menunjukkan bahwa
variasi nilai b3 dan a memiliki pengaruh yang signifikan terhadap titik bifurkasi,
kestabilan dari solusi uniform, dan energi sistem (titik Maxwell). Selanjutnya,
perilaku snaking dari persamaan Swift-Hohenberg dapat dilihat dari pinning region.
Pengaruh variasi nilai b3 terhadap snaking dapat dilihat dari pinning region yang
semakin melebar seiring bertambahnya nilai b3. Ini artinya snaking yang awalnya
semakin melebar tetapi akan hilang di sekitar nilai b3 = 3.5 karena pengaruh energi
dari sistem. Snaking yang awalnya membentuk pola mengular tetapi menghilang
dan akhirnya bergerak lurus ke atas atau ke satu titik yang disebut titik Maxwell
kedua atau ?M2. Berbeda dengan variasi nilai a dimana semakin kecil nilai a maka
pinning region semakin melebar. Ini artinya snaking yang awalnya semakin melebar
tetapi menghilang di sekitar nilai a = 1.2 karena ada titik Maxwell kedua atau ?M2.