Studi ini mengeksplorasi potensi pencahayaan dalam ruang pameran metaverse di
Institut Teknologi Bandung. Pameran menampilkan karya dua seniman senior yang
menggunakan teknik desain yang exaggerated untuk mengeksplorasi valensi
emosional positif dan negatif. Variasi temporal digunakan untuk menciptakan
konfigurasi warna dan pencahayaan guna memprovokasi respons emosional dalam
virtual reality (VR).
Proses desain melibatkan 3D Studio Max dan AutoCAD untuk pemodelan, Unreal
Engine untuk konfigurasi pencahayaan, serta berbagai teknik pencahayaan. Metode
yang diterapkan menghasilkan efek realistis, meningkatkan lingkungan metaverse
untuk memfasilitasi pengalaman VR yang menarik. Desain pencahayaan diuji
dengan 28 responden untuk mengevaluasi tema desain positif dan negatif dalam
VR.
Stimulus positif, yang ditandai dengan kecerahan dan warna yang kaya, mendorong
eksplorasi lebih lanjut, sedangkan stimulus negatif, yang ditandai dengan kegelapan
dan suhu warna rendah, menciptakan ketegangan dan mengurangi minat dalam
interaksi. Oleh karena itu, pencahayaan memainkan peran sentral dalam
membentuk pengalaman responden.