digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BBA 2 Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Queen Valentine Ananda C.J.U
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Pada tahun 2018, pasar saham Indonesia mengalami lonjakan IPO di mana terjadi peningkatan signifikan jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO). Pada tahun-tahun berikutnya, pasar IPO Indonesia terus tumbuh dengan tidak kurang dari 50 perusahaan yang go public setiap tahun, menjadikan Indonesia sebagai pasar IPO terbesar di Asia Tenggara sejak 2018. IPO Indonesia dalam tahun 2018-2022 didominasi oleh empat sektor, konsumen, properti & real estate, bahan dasar, dan teknologi. Meskipun hanya sektor dengan IPO terbesar keempat, sektor teknologi tumbuh signifikan sebesar 240% dan dana yang diraih dari transaksi IPO perusahaan teknologi mencakup 36% dari total dana yang diraih dari IPO pada tahun 2018-2022. Namun, setelah beberapa tahun diperdagangkan, hanya 3 dari 24 perusahaan sektor teknologi memiliki saham yang diperdagangkan di atas harga IPO dan harga penutupan hari perdagangan pertama. Penurunan harga saham menyebar secara merata di seluruh perusahaan sektor teknologi yang go public pada tahun 2018-2023 terlepas dari ukuran dan kapitalisasi pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai-nilai perusahaan sektor teknologi yang go public pada tahun 2018-2022 dan menganalisis apakah harga saham mereka saat ini dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan yang sebenarnya. Penelitian ini menganalisis dua aspek nilai perusahaan, nilai relatif dan nilai absolut. Penilaian relatif setiap perusahaan sampel dilakukan melalui comparable companies analysis dan penilaian absolut dilakukan melalui discounted cash flow analysis. Sampel penelitian ini terdiri dari 22 perusahaan sektor teknologi yang melakukan IPO dalam tahun 2018-2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari situs web resmi setiap perusahaan sampel, Bursa Efek Indonesia, dan Bloomberg Terminal. Berdasarkan penilaian relatif yang dilakukan melalui comparable companies analysis, harga saham NFCX, TFAS, PGJO, WIFI, DCII, EDGE, dan UVCR saat ini dinilai tinggi di pasar. Selanjutnya, harga saham GLVA, RUNS, dan AXIO dinilai sesuai di pasar. Sebaliknya, harga saham DIVA, LUCK, HDIT, DMMX, CASH, ZYRX, BUKA, WGSH, WIRG, GOTO, BELI, dan NINE dinilai rendah di pasar. Selanjutnya, berdasarkan penilaian absolut yang dilakukan melalui discounted cash flow analysis, harga saham NFCX, TFAS, DMMX, PGJO, CASH, DCII, EDGE, RUNS, WIRG, GOTO, dan dinilai tinggi di pasar. Selanjutnya, harga saham CASH, BUKA, dan WGSH dinilai sesuai di pasar. Sebaliknya, harga saham DIVA, LUCK, HDIT, GLVA, WIFI, ZYRX, UVCR, AXIO, dan NINE dinilai rendah di pasar.