Pada tahun 2018, pasar saham Indonesia mengalami lonjakan IPO di mana terjadi
peningkatan signifikan jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering
(IPO). Pada tahun-tahun berikutnya, pasar IPO Indonesia terus tumbuh dengan
tidak kurang dari 50 perusahaan yang go public setiap tahun, menjadikan Indonesia
sebagai pasar IPO terbesar di Asia Tenggara sejak 2018. IPO Indonesia dalam tahun
2018-2022 didominasi oleh empat sektor, konsumen, properti & real estate, bahan
dasar, dan teknologi. Meskipun hanya sektor dengan IPO terbesar keempat, sektor
teknologi tumbuh signifikan sebesar 240% dan dana yang diraih dari transaksi IPO
perusahaan teknologi mencakup 36% dari total dana yang diraih dari IPO pada
tahun 2018-2022. Namun, setelah beberapa tahun diperdagangkan, hanya 3 dari 24
perusahaan sektor teknologi memiliki saham yang diperdagangkan di atas harga
IPO dan harga penutupan hari perdagangan pertama. Penurunan harga saham
menyebar secara merata di seluruh perusahaan sektor teknologi yang go public pada
tahun 2018-2023 terlepas dari ukuran dan kapitalisasi pasar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi nilai-nilai perusahaan sektor teknologi yang go public pada
tahun 2018-2022 dan menganalisis apakah harga saham mereka saat ini dinilai
terlalu rendah atau terlalu tinggi dibandingkan dengan nilai perusahaan yang
sebenarnya. Penelitian ini menganalisis dua aspek nilai perusahaan, nilai relatif dan
nilai absolut. Penilaian relatif setiap perusahaan sampel dilakukan melalui
comparable companies analysis dan penilaian absolut dilakukan melalui
discounted cash flow analysis. Sampel penelitian ini terdiri dari 22 perusahaan
sektor teknologi yang melakukan IPO dalam tahun 2018-2022. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikumpulkan dari situs
web resmi setiap perusahaan sampel, Bursa Efek Indonesia, dan Bloomberg
Terminal. Berdasarkan penilaian relatif yang dilakukan melalui comparable
companies analysis, harga saham NFCX, TFAS, PGJO, WIFI, DCII, EDGE, dan
UVCR saat ini dinilai tinggi di pasar. Selanjutnya, harga saham GLVA, RUNS, dan
AXIO dinilai sesuai di pasar. Sebaliknya, harga saham DIVA, LUCK, HDIT,
DMMX, CASH, ZYRX, BUKA, WGSH, WIRG, GOTO, BELI, dan NINE dinilai
rendah di pasar. Selanjutnya, berdasarkan penilaian absolut yang dilakukan melalui
discounted cash flow analysis, harga saham NFCX, TFAS, DMMX, PGJO, CASH,
DCII, EDGE, RUNS, WIRG, GOTO, dan dinilai tinggi di pasar. Selanjutnya, harga
saham CASH, BUKA, dan WGSH dinilai sesuai di pasar. Sebaliknya, harga saham
DIVA, LUCK, HDIT, GLVA, WIFI, ZYRX, UVCR, AXIO, dan NINE dinilai
rendah di pasar.