digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang tantangan spesifik yang dihadapi oleh PT Jaya Abadi dan merumuskan rekomendasi strategis untuk mengurangi biaya logistik yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan kelangsungan bisnis secara keseluruhan. Biaya operasional tetap konstan meskipun terjadi penurunan penjualan sebesar 14%, yang berdampak pada Margin Laba Kotor, Margin Laba Usaha, dan Margin Laba. Untuk menyikapi kondisi saat ini, para pemangku kepentingan mengusulkan optimalisasi gudang dengan menggabungkan gudang-gudang yang memiliki produktivitas rendah dan optimalisasi transportasi dengan mengalihdayakan pengiriman ke pihak ketiga. Namun, perusahaan menghadapi dilema dalam memilih rencana optimalisasi operasional yang paling sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk memandu PT Jaya Abadi dalam merumuskan strategi peningkatan operasional, mengevaluasi opsi optimalisasi gudang dan transportasi untuk mencapai pengurangan biaya, peningkatan efisiensi, dan pada akhirnya, meningkatkan profitabilitas. Pengumpulan data melibatkan wawancara terperinci dengan personil kunci dan perwakilan di dalam perusahaan, dilengkapi dengan catatan sejarah perusahaan dan tinjauan literatur. Wawancara berfungsi sebagai alat utama untuk mengumpulkan wawasan internal. Tahap penting yang dilakukan adalah analisis masalah dan menentukan kriteria dan subkriteria penting untuk menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode ini memandu pengambilan keputusan dengan memberikan bobot pada kriteria. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan metodologi yang efektif yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, dengan menggunakan metodologi Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisis ini berfokus pada dua kriteria penting: strategi transportasi dan strategi gudang. Di bawah Strategi Gudang, sub-kriteria seperti Fasilitas Biaya, Ukuran Gudang, Posisi Geografis, Keandalan, dan Aksesibilitas Pasar dievaluasi. Sebaliknya, Strategi Transportasi terdiri dari sub-kriteria seperti Volume Pengiriman, Biaya Transportasi, Jarak Transportasi, Keterlambatan, dan Fleksibilitas. Setelah analisis dan perhitungan AHP, yang melibatkan pengurangan gudang dan mengadopsi Transportasi Gabungan dengan Pihak Ketiga, muncul sebagai pilihan yang optimal. Alternatif ini mendapatkan bobot 41,9% dalam perhitungan AHP, yang menandakan posisinya yang lebih unggul dibandingkan dengan alternatif lain yang dipertimbangkan dalam penelitian ini. Solusi yang diusulkan telah didiskusikan dengan pihak perusahaan. Pertama, perusahaan dapat mencari perusahaan pihak ketiga yang memiliki biaya yang sesuai dengan kemampuan dan volume pengiriman yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Kemudian, Perusahaan memprioritaskan gudang regional yang memiliki penjualan tinggi. Pada wilayah yang penjualannya rendah, perusahaan dapat menggabungkan gudang-gudang regional yang terdekat. Kemudian, perusahaan perlu melakukan strategi yang efektif untuk menjaga kelangsungan operasional dan mengoptimalkan potensi karyawan. Sebagai rekomendasi, perusahaan perlu melakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus terhadap implementasi strategi yang dilakukan. Dalam melakukan monitoring, perusahaan dapat membuat KPI untuk setiap divisi atau unit gudang regional.