digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Alfini Ridatillah
PUBLIC Open In Flip Book Dwi Ary Fuziastuti

Informasi dapat dengan mudah diakses dimanapun dan kapanpun, baik melalui media maupun komunikasi verbal. Kemudahan akses informasi dapat memunculkan dampak yang positif dan juga negatif. Salah satu dari dampak negatif yaitu adanya hoaks atau informasi palsu. Penelitian ini akan meninjau penyebaran hoaks secara matematis. Adanya hoaks dari berbagai topik di masyarakat dapat menimbulkan stigma negatif. Untuk mengatasi dampak negatif dari penyebaran hoaks, banyak studi telah dilakukan untuk mengembangkan model matematika yang dapat memprediksi dan memahami dinamika penyebaran hoaks. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dinamika penyebaran hoaks dari model matematika tanpa dan dengan intervensi menggunakan modifikasi model SIR disertai parameter tertentu seperti laju penyebaran hoaks, laju penghentian hoaks, waktu penyebaran, dan tingkat intervensi. Adapun intervensi pada model ini adalah sosialisasi mengenai akibat menyebarkan hoaks serta pentingnya literasi. Dengan demikian, model matematis dikontruksi dalam bentuk sistem persamaan diferensial 4 kompartemen yang terdiri atas populasi ignorant, penyebar melalui media, penyebar melalui komunikasi verbal dan populasi stifler. Model matematis dianalisis terkait dengan titik kesetimbangan dan kestabilannya. Dari hasil simulasi numerik diperoleh bahwa penyebaran hoaks melalui media lebih cepat dan memakan banyak korban dibandingkan dengan penyebar hoaks melalui komunikasi verbal. Intervensi juga berpengaruh untuk menekan angka penyebar hoaks melalui media sebesar 21.99% dan komunikasi verbal sebesar 21.21%. Dalam mengendalikan faktor intervensi akan digunakan teori Kontrol Optimal. Kontrol optimal dari model penyebaran hoaks dilakukan untuk meminimumkan populasi yang terpapar hoaks baik dari media maupun komunikasi verbal. Dalam mengurangi populasi penyebar hoaks, selanjutnya variabel ???? dan ???? dengan kombinasi 1 dan 2 kontrol akan dioptimalkan dengan strategi kontrol optimal. Hasil simulasi numerik menunjukkan strategi kontrol yang efektif dilakukan adalah kontrol terhadap variabel ???? menggunakan 1 kontrol dengan Model 1 dan 2 yang dapat menurunkan populasi penyebar sebanyak 84.69% dan 98.31%.