2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Rayner Graciano Siahaan [19021193] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa 2024 SK PP Maria Listya Puspitarini [19021213] - Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa
Penelitian ini membahas tantangan multifaset yang dihadapi oleh dosen pendidikan tinggi di Indonesia yang diharuskan untuk menyeimbangkan tugas mengajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sambil mengejar gelar doktor. Tanggung jawab ini menghadirkan tantangan signifikan untuk mempertahankan keseimbangan kerja-hidup yang sehat, yang berdampak pada kesejahteraan dan kinerja profesional mereka. Penelitian ini menyelidiki dampak intervensi berbasis perilaku dan kognitif terhadap konsekuensi keseimbangan kerja-hidup dosen-dosen ini, dengan fokus pada hasil yang terkait dengan pekerjaan, tidak terkait pekerjaan, dan terkait stres. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, data dikumpulkan dari 116 dosen melalui kuesioner. Analisis regresi linear berganda mengungkapkan bahwa intervensi berbasis perilaku secara signifikan meningkatkan hasil yang terkait dengan pekerjaan, tidak terkait pekerjaan, dan terkait stres. Sebaliknya, intervensi berbasis kognitif secara signifikan meningkatkan hasil yang terkait dengan pekerjaan dan tidak terkait pekerjaan, tetapi tidak memiliki dampak signifikan secara statistik pada hasil yang terkait stres. Temuan ini menekankan perlunya institusi pendidikan tinggi untuk menyediakan jadwal yang fleksibel, program pengembangan profesional yang terarah, dan layanan kesehatan mental untuk mendukung dosen. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan kesejahteraan dan kinerja kerja dosen, serta mendorong keseimbangan kerja-hidup yang lebih sehat.