ABSTRAK Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR Rahmat Ilahi Siregar
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
2024 TA TF RAHMAT ILAHI SIREGAR 13319012 LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Rina Kania
» Gedung UPT Perpustakaan
Pada penelitian ini disusun suatu konfigurasi pengambilan video agar kerutan sekunder pada citra wajah terlihat secara signifikan. Kemudian dikembangkan algoritma segmentasi ekstraksi fitur kerutan pada wajah. Hal ini ditujukan untuk mempermudah pengukuran efikasi dari produk dan perawatan kulit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur tensor dan sobel untuk mencari nilai entropi sebagai ekstraksi fitur dari kerutan. Nilai entropi yang tinggi menunjukkan nilai ketidakaturan yang tinggi. Dalam kasus ini, nilai entropi menunjukkan nilai kerutan sekunder pada wajah. Berdasarkan hal tersebut algoritma yang dikembangkan dapat diaplikasikan untuk melihat perubahan kerutan sekunder pada wajah akibat ekspresi.
Metode struktur tensor menunjukkan sensitivitas yang relatif tinggi terhadap variasi dalam struktur dan orientasi wajah, sedangkan metode Sobel lebih fokus pada deteksi tepi dan menunjukkan stabilitas yang lebih baik dalam kondisi pencahayaan yang bervariasi. Namun, metode Sobel kurang responsif terhadap variasi tekstur yang kompleks. Selain itu, nilai entropi untuk struktur tensor jauh lebih besar, yaitu sebesar 0,6345 hingga 0,6877, dibanding sobel yang hanya sekitar 0,0032 hingga 0,0398. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode struktur tensor lebih efektif sebagai alat ukur tingkat kerutan kulit karena memiliki variasi nilai dalam struktur dan orientasi wajah yang relatif tinggi.