Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan obat adalah
tumbuhan parang romang (Boehmeria virgata (Forst.) Guill). Bagian daun dari
tumbuhan ini dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat kanker, nyeri, dan gatalgatal oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Aktivitas farmakologi dari parang romang
masih terbatas dan belum diketahui secara luas.
Tujuan penelitian ini adalah mengkarakterisasi simplisia bagian-bagian tumbuhan
parang romang, mengkaji kadar total fenol dan flavonoid, aktivitas antioksidan dan
inhibisi xantin oksidase bagian-bagian tumbuhan parang romang, mengkaji
aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase fraksi ekstrak bagian terpilih
tumbuhan parang romang, mengkaji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin
oksidase subfraksi tumbuhan parang romang, mengkarakterisasi dan
mengidentifikasi struktur senyawa aktif tumbuhan parang romang. Penelitian ini
meliputi empat tahapan kerja yaitu karakterisasi simplisia parang romang, ekstraksi
dan fraksinasi senyawa aktif dengan panduan uji antioksidan dan penghambatan
xantin oksidase, isolasi dan pemurnian senyawa aktif, dan karakterisasi isolat.
Bagian tumbuhan yang akan digunakan yakni akar, batang, daun, dan bunga
masing-masing diekstraksi degan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96%.
Kemudian dilakukan uji aktivitas antioksidan dan inhibisi xantin oksidase terhadap
ekstrak empat bagian tumbuhan tersebut. Selanjutnya ekstak bagian terpilih
dilakukan ekstraksi secara refluks menggunakan pelarut dengan kepolaran
meningkat, n-heksana, etil asetat, dan etanol. Ekstrak terpilih kemudian difraksinasi
dengan metode kromatografi cair vakum (KCV), fraksi terpilih kemudian
disubfraksinasi dengan metode kromatografi kolom klasik (KKK), dilanjutkan
dengan pemurnian dan uji kemurnian, selanjutnya isolat dikarakterisasi dan
identifikasi menggunakan spektrofotometri UV-sinar tampak dan spektrometri
resonansi magnet inti (RMI).
Hasil ekstraksi akar, batang, daun, dan bunga dari tumbuhan parang romang
diperoleh rendemen sebesar 6,50; 8,10; 19,20; dan 6,50% dan bobot jenis ekstrak
1% (b/v dalam etanol) akar, batang, dan bunga 0,82 g/mL dan daun 0,81 g/mL.
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bagian akar mengandung flavonoid,
saponin, kuinon, tanin katekat, alkaloid, dan kumarin; bagian batang dan daun
mengandung flavonoid, alkaloid, kumarin, dan steroid/triterpenoid; dan bagian
bunga mengandung flavonoid, saponin, kuinon, alkaloid, kumarin, dan
steroid/triterpenoid.
Kadar total fenol tertinggi terdapat ekstrak akar (509,93 ± 0,85 mg GAE/g ekstrak),
sedangkan kadar total flavonoid tertinggi terdapat pada ekstrak bunga (118,61 ±
1,82 QE/g ekstrak). Kapasitas antioksidan tertinggi dengan metode DPPH dan
CUPRAC ditunjukkan oleh ekstrak akar, sedangkan dengan metode FRAP
ditunjukkan oleh ekstrak daun. IC50 inhibisi xantin oksidase tertinggi ditunjukkan
oleh ekstrak daun 9,74 ± 0,14 µg/mL. Bagian daun kemudian diekstraksi bertingkat
dan diperoleh rendemen ekstrak n-heksana, etil asetat dan etanol berturut – turut
sebesar 1,5; 2,7; dan 7,2% dengan bobot jenis ekstrak 1% berturut – turut sebesar
0,79, 1,05, dan 0,98 g/mL.
Kadar total fenol tertinggi pada bagian terpilih (daun) terdapat pada ekstrak etanol
(248,21 ± 0.86 mg GAE/g ekstrak), sedangkan kadar total flavonoid tertinggi
terdapat pada ekstrak n-heksana (446,45 ± 13,09 QE/g ekstrak). Kapasitas
antioksidan tertinggi ditunjukkan pada ekstrak etanol yakni 261,34 ± 0,50; 202,27
± 2,25; dan 123,32 ± 3,07 mg AEAC/g ekstrak untuk berturut-turut metode DPPH,
FRAP, dan CUPRAC. Inhibisi xantin oksidase tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak
etil asetat dengan nilai IC50 11,53 ± 0,02 µg/mL.
Isolat M dan I, telah berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat daun parang romang
dan isolat A dari ekstrak n-heksana daun parang romang. Ketiga isolat memiliki
aktivitas penghambatan xantin oksidase dengan IC50 berturut-turut 63,97 ± 0,40; >
200; dan 8,94 ± 0,10 µg/mL, serta memiliki aktivitas antioksidan. Isolat M, I, dan
A berturut-turut merupakan senyawa kuersitrin, skopoletin dan asam ursolat.