Kecamatan Ciemas yang merupakan bagian dari Ciletuh Unesco Global Geopark
(UGG) memiliki kerawanan bencana tsunami yang tinggi. Merupakan suatu
kewajiban bagi pihak pengelola UGG Ciletuh salah satu poin pada penanganan
bencana yaitu poin 11. Untuk itu, demi mewujudkan upaya mitigasi sekaligus
memenuhi target SDG, integrasi antara perencanaan pembangunan dengan
pengurangan risiko bencana dilakukan dengan menerapkan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) pada setiap perencanaan maupun evaluasi rencana tata
ruang. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan analisis dampak KRP dan bahaya
tsunami terhadap muatan KLHS serta merumuskan alternatif penyempurnaan KRP
terdampak tsunami. Metode pemetaan bahaya tsunami dilakukan dengan
melakukan pemodelan tsunami menggunakan comcot beradasarkan gempa
skenario. Berdasarkan peta rendaman tsunami diketahui ketinggian gelombang
tertinggi di Kecamatan Ciemas yaitu 13,74 m dengan luas genangan keseluruhan
mencapai 755,82 ha dengan desa terdampak rendaman tsunami sebanyak 6 desa.
Kajian analisis KRP dan bahaya tsunami dilakukan terhadap enam muatan KLHS
diantaranya kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup untuk
pembangunan, perkiraan mengenai dampak dan risiko lingkungan hidup, kinerja
layanan atau jasa ekosistem, efisiensi sumber daya alam, tingkat kerentanan dan
adaptasi terhadap perubahan iklim, serta tingkat ketahanan dan potensi
keanekaragaman hayati. Pada tahap akhir dilakukan penyusunan alternatif
penyempurnaan KRP dengan batasan pada KRP yang berpotensi menimbulkan
dampak lingkungan serta berpotensi terdampak bahaya tsunami.