Sektor minyak dan gas global, sebagai pendorong vitalitas ekonomi, tetap menjadi pusat
perhatian bagi investor yang menavigasi pasar energi yang dinamis. Menurut Handbook
of Energy and Economic Statistics of Indonesia, industri minyak dan gas menyumbang
bagian signifikan, sekitar 43,5%, dari energi Indonesia pada tahun 2022, setara dengan
sekitar 797 juta barel minyak setara (BoE). Proyeksi dari Indonesia Long-Term Strategy
for Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) 2050 mengantisipasi peningkatan
menjadi 1,4 miliar BoE pada tahun 2050, bahkan dalam skenario emisi yang paling ketat.
Mengingat peran penting minyak dan gas dalam lanskap energi Indonesia, penting untuk
meneliti minat investor terhadap perusahaan dalam industri ini. Terkait perusahaan minyak
& gas di Bursa Efek Indonesia (BEI), perhatian investor tertuju pada hanya beberapa
saham tertentu karena daya tarik prospek menguntungkan di sektor minyak dan gas, yang
memunculkan pertanyaan: apakah saham-saham minyak dan gas "populer" ini benar-benar
unggul secara finansial?
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan bertujuan untuk mengidentifikasi dan
menganalisis rasio keuangan yang memiliki dampak signifikan pada pertumbuhan
pendapatan perusahaan minyak & gas Indonesia, menentukan perusahaan minyak & gas
Indonesia dengan rasio signifikan yang menunjukkan potensi tinggi dan memiliki
kapitalisasi pasar tinggi, mengidentifikasi perusahaan minyak & gas Indonesia dengan
rasio signifikan yang menunjukkan potensi tinggi dan memiliki kapitalisasi pasar rendah,
mengevaluasi perusahaan minyak & gas Indonesia dengan rasio signifikan yang
menunjukkan potensi rendah tetapi memiliki kapitalisasi pasar tinggi, dan
membandingkan kinerja keuangan perusahaan minyak & gas Indonesia yang berpotensi
tinggi dengan perusahaan minyak & gas ternama yang tidak terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Untuk menyelesaikan tujuan pertama, penelitian ini menggunakan analisis
regresi, yang menghasilkan Asset Turnover, Assets Growth, dan Gross Profit Margin
sebagai rasio signifikan untuk Revenue Growth. Dengan menggunakan rasio signfikan ini,
kategori High Potential – High Market Cap termasuk AKRA, RAJA, ELSA, dan HITS,
sementara dalam kategori High Potential – Low Market Cap, penelitian ini menemukan
bahwa KOPI memenuhi syarat untuk kategori ini. Dalam kategori Low Potential – High
Market Cap, TAMU dan BULL termasuk. Terakhir, saat dibandingkan dengan pemimpin
industri global, perusahaan minyak & gas yang terdaftar di BEI yang ditandai sebagai High
Potential menemukan beberapa temuan menarik: AKRA memiliki rasio Asset Turnover
yang jauh lebih baik dibandingkan pemimpin industri, Assets Growth ELSA secara nyata
lebih baik daripada Halliburton dan Schlumberger, dan profitabilitas HITS (Gross Profit
Margin) masih lebih baik daripada Pertamina International Shipping.