digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tri Kies Welly
PUBLIC Irwan Sofiyan

Kawasan metropolitan Rebana merupakan pengembangan kawasan industri yang dikembangkan untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Jawa Barat. Untuk meminimalisir kegagalan dalam mendukung sasaran pembangunan, maka perlu dilakukan penataan ruang dengan mempertimbangkan aspek bahaya di wilayah pengembangan, salah satunya adalah erosi atau deposisi sedimen. Penelitian ini memanfaatkan teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografis (SIG) terpadu untuk mengidentifikasi erosi dan deposisi sedimen wilayah metropolitan Rebana. Citra satelit Landsat-8 digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur perubahan spasial dan temporal garis pantai yang terjadi pada tahun 2017-2022 dengan Algoritma Normalized Difference Wetness Index (NDWI) dimana menjadi bahan analisis erosi dan deposisi sedimen. Proses terjadinya erosi dan deposisi sedimen tidak dapat lepas dari faktor hidro-oseanografi, seperti faktor hidrodinamika yaitu arus dan gelombang. Dalam penelitian ini juga mengkaji hubungan faktor hidrodinamika laut hasil pemodelan terhadap kejadian erosi dan deposisi sedimen hasil interpretasi penginderaan jauh. Hasil rata-rata laju erosi terbesar terjadi di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu yaitu sebesar 8,94 m/tahun. Sedangkan kecamatan dengan rata-rata laju deposisi sedimen tertinggi adalah Kecamatan Pusakanagara yaitu sebesar 19,87 m/tahun. Pola arus di wilayah Metropolitan Rebana memiliki arah gerak ke arah selatan dan menyisir ke arah timur pada sekitar batas daratan sementara pada saat surut arus akan bergerak menuju utara dan menyisir ke arah barat pada sekitar batas daratan. Hubungan intensitas parameter hidrodinamika pada penelitian ini masih dikategorikan lemah terhadap perubahan garis pantai (erosi dan deposisi sedimen) yang terjadi. Pengaruh arah dari parameter hidrodinamika juga berperan penting dalam menjadi faktor penyebab erosi dan deposisi sedimen. Hal lainnya disebabkan oleh kesalahan dalam penentuan posisi garis pantai yang menjadi parameter erosi dan deposisi sedimen, serta belum dapat dipastikannya signifikansi arus terhadap pergerakan sedimen untuk seluruh wilayah penelitian.