
COVER - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Made Ardhia Diva Vikanaswari
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Industri batik di Indonesia masih didominasi dengan produksi secara manual.
Pekerjaan membatik diduga memiliki faktor risiko seperti posisi tubuh
membungkuk, leher menekuk, dan gerakan repetitif yang dapat menyebabkan
gangguan otot rangka baik dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Sanggar
Batik Katura mendapatkan skor RULA pada stasiun kerja mengisen dan menembok
sebesar 6 dengan tingkat risiko tinggi sehingga dibutuhkan tindakan perbaikan
segera. Penelitian ini bertujuan membuat rancangan stasiun kerja usulan yang dapat
mengurangi risiko ergonomi dari pengrajin pada stasiun kerja dalam proses
produksi batik.
Penelitian ini menggunakan metode design thinking untuk merancang stasiun kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pekerja dengan tahapan yaitu empathize, define,
ideate, prototype, dan test. Empathize dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
pembentukan persona. Selanjutnya pada tahap define dilakukan pengelompokan
masalah dengan affinity diagram serta penentuan kebutuhan pekerja. Tahap ideate
dilakukan dengan penentuan alternatif-alternatif solusi serta pemilihan alternatif
menggunakan concept screening dan concept scoring. Tahap prototype dilakukan
dengan perancangan gambar dan prototipe fisik. Terakhir dilakukan tahap test
dengan pengujian skenario, pengujian Rapid Upper Limb Assessment (RULA), dan
pengujian user experience pada pekerja setelah menggunakan stasiun kerja
mengisen dan menembok usulan.
Hasil dari pengujian RULA adalah penurunan skor RULA yang signifikan dari
stasiun kerja mengisen dan menembok existing dengan usulan yang didapatkan dari
uji Wilcoxon. Pengujan User Experence Questionnaire (UOQ) menunjukan
evaluasi positif dan kategori baik untuk semua aspek kecuali aspek kejelasan.
Pengujian skenario Dari sembilan skenario yang dilakukan lima pekerja, terdapat
dua skenario yang memiliki persentase dibawah 70% yaitu skenario 2 karena
pekerja memiringkan kursi dan gawangan dan skenario 9 karena pekerja menembok
dengan kecepatan yang lebih lambat dari biasanya.