digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam era globalisasi saat ini, dinamika tempat kerja telah melampaui batas geografis dan budaya, dengan bisnis membentuk tim yang terdiri dari individu dengan latar belakang budaya yang beragam. Perubahan paradigma ini menekankan pentingnya menangani tantangan komunikasi lintas budaya dalam perusahaan internasional dan perusahaan multinasional. Penelitian ini berfokus pada Niagahoster, perusahaan web hosting multinasional yang terkenal, sebagai studi kasus untuk mengeksplorasi kompleksitas komunikasi lintas budaya dan dampaknya pada kinerja organisasi. Didirikan pada tahun 2004, Niagahoster, anak perusahaan Hostinger, beroperasi dengan lebih dari 1.000 profesional yang berkomitmen dan berkantor pusat di Lituania. Secara khusus, strategi operasional Niagahoster melampaui asal geografisnya, memanfaatkan sumber daya manusia global yang mencakup karyawan dari berbagai wilayah, seperti Asia, Amerika Latin, Amerika Utara, Eropa, dan Timur Tengah. Komitmen perusahaan terhadap inklusivitas global menekankan perlunya pemahaman nuansa budaya yang beragam, gaya komunikasi, dan harapan, terutama dalam tim yang berkerja secara remote. Menyadari pentingnya komunikasi lintas budaya yang efektif, penelitian ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif dinamika di Niagahoster dan pengaruhnya pada kinerja organisasi. Tujuan penelitian melibatkan identifikasi hambatan utama komunikasi lintas budaya, mengevaluasi dampaknya pada operasi sehari-hari dan lingkungan kerja, serta menyusun strategi efektif, termasuk pelatihan dan dukungan kepemimpinan, untuk mengatasi hambatan ini dan mendorong kolaborasi lintas budaya. Menggunakan desain penelitian kualitatif, penelitian ini menggunakan wawancara sebagai metode kunci untuk mengumpulkan data tentang pengalaman dan persepsi karyawan Niagahoster terkait dengan kompetensi komunikasi lintas budaya dalam perusahaan. Temuan awal menyoroti tantangan organisasi: perlunya kerangka pelatihan sistemik dan dorongan kepemimpinan untuk mengatasi kesenjangan budaya dengan efektif. Sementara karyawan secara proaktif berupaya meningkatkan keterampilan komunikasi lintas budaya mereka, dukungan organisasi yang komprehensif adalah suatu keharusan untuk menyelesaikan masalah ini yang kompleks. Penelitian terhadap hambatan utama komunikasi lintas budaya di Niagahoster mengungkapkan disparitas linguistik dan nuansa budaya sebagai tantangan signifikan yang mempengaruhi operasi sehari-hari dan lingkungan kerja. Hambatan-hambatan ini, mulai dari kesenjangan kemampuan bahasa hingga gaya komunikasi yang berbeda, memerlukan intervensi strategis untuk mendorong kolaborasi yang lebih baik. Penelitian ini diakhiri dengan menyajikan strategi efektif untuk mengatasi tantangan komunikasi lintas budaya dan meningkatkan proses manajemen konflik dan resolusi. Selain itu, penelitian ini menyarankan studi longitudinal untuk menilai dampak berkelanjutan dari inisiatif yang diimplementasikan pada komunikasi lintas budaya dan dinamika organisasi, memberikan wawasan berharga untuk penelitian masa depan dalam bidang yang terus berkembang ini. Temuan penelitian ini berkontribusi tidak hanya pada konteks khusus Niagahoster tetapi juga pada pemahaman secara umum tentang komunikasi lintas budaya dalam tempat kerja yang terglobalisasi.