COVER Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Hibar Syahrul Gafur
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Evaluasi faktor-faktor yang memengaruhi implementasi teknologi virtual reality (VR) agar berpengaruh positif terhadap intention to buy airline ticket merupakan perilaku yang perlu diidentifikasi. Penelitian ini bertujuan merancang teknologi VR sebagai in-flight entertainment system (IFE) dan memberikan usulan perbaikan implementasi berdasarkan hasil evaluasi faktor dominan yang memengaruhi sikap penumpang airlines apabila rancangan ini diterapkan menggunakan teori virtual reality hardware acceptance model (VR-HAM). Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study. In-depth interview terlebih dahulu dilakukan terhadap 12 passenger internasional sebagai landasan perancangan teknologi dan kuesioner. Selanjutnya, kuesioner disebarkan secara daring kepada 80 penumpang pesawat internasional di Indonesia yang pernah mengakses IFE. Data yang dikumpulkan melalui survey meliputi variabel anteseden (usia, keingintahuan, WTP, dan flight-related anxiety), persepsi terhadap kemudahan, persepsi terhadap kebergunaan, persepsi terhadap kenikmatan, sikap, dan niat pembelian tiket airlines. Data kemudian diolah menggunakan teknik partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM). Pengolahan data yang dilakukan meliputi evaluasi model pengukuran (reliabilitas dan validitas) dan struktural (akurasI dan relevansi prediktif). Hasil pengujian hipotesis dengan t-statistics menunjukkan bahwa persepsi terhadap kenikmatan merupakan prediktor utama yang berpengaruh signifikan terhadap sikap dalam menggunakan teknologi in-flight VR. Sikap dalam menggunakan teknologi ini berpengaruh positif bagi intensi penumpang untuk membeli tiket airlines. Peneliti mengusulkan agar implementasi teknologi in-flight VR dilakukan melalui penyediaan konten yang lebih menarik melalui partnership dengan penyedia platform VR di samping pemberian ketersediaan instruksi pemakaian. Hasil penelitian ini memberikan silver linings terhadap manajemen airlines dan space tourism agency untuk mempertimbangkan penggunaan teknologi VR terhadap penumpang yang mengalami gejala kecemasan sebagai bentuk strategi corporate social responsibility.