Deep Mill Level Zone (DMLZ) merupakan bagian dari cebakan bijih East Ersberg
Skarn System (EESS). Tipe alterasi yang berkembang pada area prospek ini adalah
tipe porfiri dan skarn dengan kadar tembaga 0,85% dan emas 0,72 g/ton. Endapan
porfiri yang terbentuk di daerah ini dicirikan dengan adanya proses intrusi diorit dan
monzodiorit kuarsa yang terjadi berulang kali. Proses metamorfosis kontak juga
terjadi karena adanya intrusi yang menerobos pada batuan samping berupa
batugamping dan dolomit. Hal ini ditandai dengan kehadiran hornfels dan marmer di
area sekitarnya. Endapan skarn juga terbentuk pada daerah ini, ditandai dengan
adanya kehadiran mineral skarn seperti anhidrit dan magnetit. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik serta penyebaran
flourida di DMLZ. Kehadiran fluorida dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan
masalah pada saat pengolahan bijih konsentrat Cu-Au dan pemisahan selektif secara
flotasi. Studi ini menggunakan 467 data bor dan 11 sampel batuan dari tambang
bawah tanah DMLZ. Metode analisis yang digunakan terdiri dari metode fire assay, X-ray Dif raction (XRD), dan Ion Selective Electrode (ISE). Hasil analisis sampel
dari tambang bawah tanah selanjutnya dikorelasikan dengan data lubang bor yang
telah divalidasi terlebih dahulu sehingga didapatkan hasil korelasi yang lebih akurat. Berdasarkan hasil analisis, kadar fluorida berasosiasi dengan kontak litologi dan
alterasi skarn. Kadar fluorida tinggi terdapat pada kontak litologi antara intrusi diorit
dan dolomit sebesar 1730-2090 ppm. Sementara itu, kadar fluorida tinggi juga
terdapat pada zona ubahan klorit-garnet-anhidrit (eksoskarn) dengan rata-rata kadar
fluorida sebesar 2170 ppm, dan zona ubahan diopsid-garnet-epidot, rata-rata kadar
fluorida sebesar 1270 ppm. Batas korelasi fluorida dengan base metal antara -0,3 dan
0,44. Sebagai rekomendasi, sebelum dilakukan pengolahan bijih Cu-Au, sebaiknya
dilakukan pemisahan tipe alterasi skarn dari tipe alterasi lainnya