digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Naffisa Adyan Fekranie
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Arus Lintas Indonesia (Arlindo) memiliki peran penting dalam neraca panas dan air tawar global. Sebagai salah satu lintasan utama transpor massa air dari Samudra Pasifik ke Hindia, Arlindo sangat dipengaruhi oleh El Niño Southern Oscillation (ENSO). Sejak tahun 1950 tercatat telah terjadi empat kali peristiwa triple-dip La Niña, yaitu fase dingin ENSO yang bertahan hingga tiga tahun berturut-turut. Dalam penelitian ini pengaruh dari triple-dip La Niña terhadap variabilitas transpor panas dan air tawar di Laut Indonesia dianalisis menggunakan data model laut dari Copernicus Marine Environment Monitoring Service (CMEMS). Dua peristiwa triple-dip La Niña dengan karakteristik yang berbeda, yaitu tahun 1998-2001 dan 2020-2023, diteliti untuk mengidentifikasi pengaruhnya pada variabilitas transpor panas dan air tawar di Selat Makassar, Selat Lombok, Laut Flores, Laut Banda, Selat Ombai, dan Celah Timor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai total transpor air tawar dan panas pada periode triple-dip La Niña 2020-2023 lebih tinggi daripada periode triple-dip La Niña 1998-2001, dengan rata-rata kenaikan 0,086 Sv dan 0,093 PW. Karakteristik transpor panas pada triple-dip La Niña 1998-2001 umumnya memiliki kesamaan dengan Super El Niño to Multiyear La Niña (SE2ML), sementara transpor panas pada triple-dip La Niña 2020-2023 di wilayah kajian bagian timur memiliki kesamaan dengan Central Pacific El Niño to Multiyear La Niña (CPE2ML). Pola penguatan total transpor air tawar cenderung lebih bervariasi dibandingkan transpor panas. Persamaan pola penguatan umumnya ditemukan pada kedalaman 400-1000 m selama periode Juni-Agustus, di mana pada 1998-2001 berlawanan dengan penguatan SE2ML dan pada 2020-2023 berlawanan dengan penguatan CPE2ML.