digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Jogi Gerald H Napitupulu
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sebagai salah satu alat transportasi massal, Metrokapsul memerlukan peningkatan keselamatan dan keamanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan aspek keselamatan adalah dengan menerapkan sistem keselamatan pasif. Pada kasus emergency atau kondisi mogok, diperlukan suatu sistem keselamatan yang berfungsi untuk mendorong antar Metrokapsul. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan sistem keselamatan pasif yaitu sistem yang dinamakan modul pendorong. Tahap awal pada proses perancangan modul pendorong adalah pendefinisian dari modul pendorong dan komponen yang terdapat pada modul tersebut. Komponen yang digunakan pada modul pendorong adalah coupler, buffer, dan penopang. Tahap selanjutnya adalah penyusunan persyaratan perancangan (DR&O). Setelah itu dilakukan penyusunan dan pemilihan alternatif rancangan setiap komponen modul pendorong dengan metode Trade-off Study. Pada komponen coupler dan buffer dibuat rancangan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan pendorongan pada Metrokapsul. Pada komponen penopang dibuat variasi rancangan alternatif konfigurasi desain. Dari penelitian ini, didapatkan hasil alternatif setiap komponen modul pendorong. Coupler yang digunakan adalah jenis AAR Coupler dan buffer yang digunakan adalah Spring Buffer. Penopang yang digunakan adalah penopang C-100 tipe V-braces. Metode penyambungan yang digunakan adalah baut. Pada rancangan penopang dan baut dilakukan analisis untuk mengetahui kekuatan dan tingkat keamanan. Analisis yang dilakukan akan divalidasi dengan PM. Perhubungan 175 Tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan penopang dan baut dapat menahan beban pendorongan tanpa mengalami deformasi plastis. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat keamanan (safety factor) yang berada pada nilai aman.