Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep komunikasi yang
menghubungkan antara manusia, mesin, dan objek melalui jaringan internet.
Pemanfaatan sistem IoT terus berkembang, dan dampaknya dapat dirasakan
dihampir seluruh sektor, seperti sektor industri, kesehatan, transportasi, pendidikan
dan sektor lainnya, hal ini karena sistem IoT dapat memberikan kemudahan akses,
meningkatkan efeisiensi operasional, dan produktivitas bagi penggunanya. Namun,
meskipun sistem IoT telah berkembang pesat, skalabilitas tetap menjadi salah satu
tantangan utama dalam perancangan sistem IoT. Skalabilitas merupakan
kemampuan sistem untuk tetap mempertahankan kinerjanya saat terjadi
peningkatan jumlah perangkat. Penelitian ini dilakukan untuk mengoptimasi
keandalan sistem dalam proses pengiriman data pada skala perangkat yang lebih
besar, dengan penekanan optimasi pada sisi perangkat tepi dan server tepi.
Perangkat tepi bertugas untuk mengumpulkan dan memproses data dari sensor,
sedangkan server tepi untuk memproses data secara lokal sebelum diteruskan ke
database lokal atau ke server pusat. Optimasi pada perangkat tepi, dilakukan dengan
menerapkan algoritma filtering dan buffering untuk membatasi frekuensi
pengiriman data, dan algoritma QoS (Quality of Service) Adaptive untuk
menentukan tingkat keandalan pengiriman pesan berdasarkan kondisi jaringan
secara dinamis, hal ini dilakukan guna menghindari pemborosan sumber daya dan
overhead yang berlebihan. Optimasi pada server tepi, dilakukan dengan
menerapkan algoritma multi-threading pada script subscriber agar data yang masuk
ke server dapat diproses secara paralel, hal ini dilakukan untuk mengurangi antrian
pada server. Pengujian dilakukan pada kondisi sebenarnya dengan menggunakan
10 perangkat, hasilnya menunjukkan bahwa integrasi ketiga algoritma berhasil
meningkatkan throughput sistem sebanyak 9 kali dari 0,18 packet/s menjadi 1,68
packet/s dengan menggunakan 1 thread dan sebanyak 13 kali jika menggunakan 10
thread.