digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mauliana Sari Wahyuni
PUBLIC Perpustakaan Prodi Arsitektur

Pembangunan yang menempatkan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek pembangunan, sudah mulai digalakkan dalam program pembangunan kembali atau redevelopment di Indonesia. Salah satu pembangunan kembali yang mengimplementasikan pendekatan partisipatif yaitu terdapat di Jakarta, dikenal dengan program kampung susun (Jakarta). Pendekatan partisipatif menjadi suatu pendekatan yang penting, khususnya di Indonesia yang menerapkan sistem good governance sehingga membentuk masyarakat yang demokratif dan mandiri. Pendekatan partisipatif juga lebih dianggap berkelanjutan karena dalam prosesnya, banyak inisasi yang datang dari masyarakat itu sendiri sebagai penerima manfaat. Salah satu program yang menerapkan pendekatan partisipatif yaitu pada proses pemukiman kembali pada Kampung Susun Akuarium. Namun, pendekatan partisipatif yang terjadi pada Kampung Akurium tidaklah mudah. Banyak proses yang telah dilalui, dari konflik penggusuran dari masyarakat-pemerintah, hingga konflik internal, sampai akhirnya terbentuk sebuah Kampung Susun. Maka, penelitian ini bertujuan untuk menguraikan konflik yang terjadi Kampung Akuarium, partisipasi masyarakat yang terjadi, dan diakhiri dengan kesimpulan apakah prinsip pemukiman kembali telah diterapkan sehingga melalui penelitian studi kasus ini, dapat menjadi pembelajaran maupun contoh untuk kebijakan pemukiman kembali dikemudian hari.