COVER Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Reza Aditya H
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Gomuda (PT Global Muda Berkah) merupakan sebuah usaha kecil yang bergerak di
sektor industri mode dan menawarkan produk pakaian rajut. Di satu sisi, Gomuda
mulai menyadari kebutuhan akan budaya pengembangan produk berbasis inovasi dan
perbaikan berkelanjutan sebagai sejumlah faktor kompetitif di pasaran. Di sisi lain,
Gomuda menyadari bahwa setiap upaya peningkatan dalam perusahaan perlu
direncanakan secara ketat agar tidak terkendala oleh modal perusahaan yang terbatas.
Selain itu, Lean merupakan konsep manajemen yang dinilai masih belum cukup
dipahami dalam konteks usaha kecil dan pengembangan produk, namun terbukti dapat
meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam sektor manufaktur. Oleh sebab itu, Gomuda
membutuhkan perbaikan pada budaya pengembangan produk dalam sumber daya
manusia dengan pendekatan yang mengedepankan efisiensi, yaitu pendekatan Lean.
Penilaian maturitas budaya pengembangan produk Lean dalam penelitian ini
memanfaatkan Lean Culture Capability Maturity Framework melalui siklus
pengembangan dan aplikasi model maturitas Penilaian maturitas ditempuh dengan
prosedur wawancara semi-structured dan memanfaatkan lima dimensi Lean yang diturunkan
kembali menjadi 15 kapabilitas Lean. Kemudian, analisis Pareto dan scatter plot dengan
klasifikasi SWOT diterapkan untuk menentukan tingkat prioritas perbaikan setiap
kapabilitas Lean. Setiap rencana perbaikan kapabilitas Lean terpilih dapat dirumuskan
dalam project charter berdasarkan hasil gap analysis dan action plan. Berdasarkan
hasil penilaian maturitas, Gomuda hanya mampu mencapai tingkat maturitas 1 dengan
bobot rata-rata sebesar 1,833, sehingga mengindikasikan budaya pengembangan
produk Lean yang belum cukup matang. Selain itu, tujuh proyek perbaikan dapat
diusulkan untuk meningkatkan maturitas kapabilitas Lean. Sebagian besar proyek
perbaikan ini berfokus pada peningkatan kapabilitas proses pengembangan produk
perusahaan pada sejumlah aspek, yaitu kepercayaan, rasa hormat, dan tanggung jawab,
pengambilan keputusan berdasarkan fakta, serta kreativitas dan kewirausahaan.