digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 6 Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Nora Permatasari
PUBLIC Alice Diniarti

Kali Sadar merupakan kolektor dari beberapa anak sungai dan merupakan flood plain untuk melindungi areal persawahan seluas 1.930 ha di kabupaten Mojokerto Provinsi Jawa Timur. Kejadian banjir yang relatif tinggi hampir terjadi setiap tahunnya di DAS Kali Sadar menyebabkan banyak kerugian materil, salah satu kerugiannya adalah merendam hampir seluruh area persawahan, permukiman penduduk, sarana dan prasarana umum di sekitar kanan kiri Kali Sadar. Kejadian Banjir diakibatkan adanya penyempitan dan pendangkalan alur Kali Sadar oleh sedimen. Sedimen dan erosi dapat mempengaruhi perubahan morfologi sungai yang dapat menyebabkan pengurangan tampungan kapasitas sungai Kali Sadar karena mengalami gerusan (degradasi) dan sedimentasi (agradasi) tiap tahunnya. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis seberan banjir, perubahan morfologi sungai akibat laju sedimen dan alternatif pengendalian banjir yang efektif yang dapat diterapkan. Metode penelitian dilakukan dengan analisis potensi transport sedimen dasar menggunakan persamaan Engelund Hansen dengan pemodelan 1D. Analisis hidrolika menggunakan persamaan aliran unsteady dan transport sediment model 1D dan 2D dengan memasukan debit banjir rencana untuk kala ulang 25 dan 50 tahun dan data penampang melintang dari hulu sampai hilir Kali Sadar. Sedangkan untuk analisis model 1D menghasilkan perubahan dasar profil memanjang dan melintang sungai dan ruas-ruas sungai yang tergerus dan tersedimentasi. Hasil yang diperoleh pada kajian ini adanya perubahan dasar sungai mengalami agradasi rata-rata setinggi 1,45 m di hilir sungai dan degradasi rata-rata setinggi 1,5 m di hulu sungai. Hal ini perlu dilakukan penanganan dengan cara pengerukan volume sedimen total sebesar 2.911 m3 yang dilakukan secara berkala.