Perkembangan disruptive business dan technology berpotensi menurunkan
pertumbuhan penjualan listrik. Lahirnya “Indirect competitor” yang juga
mengambil keuntungan dari pemanfaatan aset yang berbisnis pada ekosistem
kendaraan listrik, perusahaan penyedia layanan solar PV rooftop serta munculnya
wilayah usaha baru akan menjadi tantangan bagi PLN. Perusahaan harus menyusun
strategi bisnis model untuk menjamin keberlanjutan finansial perusahaan yang pada
akhirnya demi keberlangsungan bisnis ketenagalistrikan di masa depan. Perbaikan
nyata diharapkan dapat membantu perusahaan meningkatkan pendapatan, efisiensi,
dan efektivitas biaya yang pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap pendapatan
perusahaan. Melalui bisnis model Fasilitas Ektra, sebagai salah satu bentuk
pelayanan untuk memenuhi perubahan selera pasar terhadap strategi penjualan
perlu dilakukan bagi pelanggan yang memiliki standar dan kebutuhan khusus.
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis melakukan analisis terhadap investasi untuk
penyambungan layanan Fasilitas Ekstra salah satu calon pelanggan PLN Unit Induk
Distribusi Riau dan Kepulauan Riau dengan skema build operate transfer (BOT).
Indikator yang layak digunakan adalah financial profitability, menghasilkan NPV
Rp. 6.914.249.547 lebih tinggi dari nol. Selain itu, proyek ini juga memberikan
komitmen tertentu dengan menghasilkan IRR 17,56% > WACC dengan payback
period adalah 4 tahun 8 bulan kurang dari 10 tahun (berdasarkan jangka waktu
perjanjian). Indikator ini layak secara finansial karena biaya layanan yang
dikenakan PLN kepada pelanggan dapat menutupi/mengganti biaya yang timbul
dalam penyediaan layanan tersebut, dengan tingkat pengembalian/margin yang
memadai. Layak secara finansial untuk dilakukan eskalasi +15% dan – 15%untuk
Analisa sensitivitas, dengan beberapa variable sensitive terhadap perubahan nilai
NPV seperti perubahan biaya investasi, perubahan pendapatan, biaya operasi dan
pemeliharaan serta perubahan porsi pinjaman. Variable tersebut juga dipergunakan
sebagai acuan dalam melakukan analisis scenario dan analisis Monte-carlo dengan probabilitas NPV negatif hanya sebesar 1,27%. Proyek tersebut diperkiraan COD
pada akhir tahun 2024.