digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Laksamana Naufal Hibban
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kecelakaan di perlintasan sebidang kerap terjadi setiap tahunnya terutama di Daerah Operasi 2 Kota Bandung. Kecelakaan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti sistem dan teknis perangkat keselamatan serta sarana pendukung keselamatan lainnya. Namun, terdapat satu faktor penting yang turut berperan atas terjadinya kecelakaan di perlintasan sebidang, yaitu faktor perilaku pengguna jalan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku pengguna jalan di perlintasan sebidang yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara, dan pengisian kuesioner. Metode observasi lapangan ditujukan untuk mempelajari pelanggaran serta menganalisis aspek sistem keselamatan yang diterapkan. Metode wawancara petugas ditujukan untuk memperoleh kronologis kecelakaan serta memperoleh gambaran karakteristik dari perlintasan sebidang yang dikaji. Metode wawancara serta pengisian kuesioner pengguna jalan ditujukan untuk memperoleh data yang menggambarkan perilaku serta pengambilan keputusan yang dilakukan pengguna jalan di perlintasan sebidang. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa angka pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan cukup tinggi. Selain itu, karakteristik dari perlintasan sebidang yang ditunjukkan oleh kondisi kontur jalan, sistem keselamatan, volume pengguna jalan, serta durasi tunggu dan durasi melintas pengguna jalan tidak sesuai aturan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan perilaku pengguna jalan yang mengancam keselamatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor pendorong. Perilaku tersebut dapat diminimalkan dengan menerapkan tindakan mitigasi risiko melalui penerapan strategi menghindari dan mengurangi. Untuk strategi menghindari, pemangku kepentingan dapat menggunakan pendekatan preventif dan represif. Strategi mengurangi dapat dilakukan dengan pendekatan HFACS pada aspek sistem keselamatan serta pendekatan BBS pada aspek perilaku pengguna jalan. Pada pendekatan HFACS, dilakukan evaluasi internal mengenai penerapan sistem keselamatan oleh pemangku kepentingan. Sedangkan, pada pendekatan BBS dilakukan evaluasi berdasarkan perilaku pengguna jalan terhadap keselamatan di perlintasan sebidang.