digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Alvin Wilta
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem arsitektur microservice merupakan arsitektur yang diadopsi oleh berbagai perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan arsitektur monolitik seperti skalabilitas sehingga menyebabkan banyak terjadinya proses migrasi dari arsitektur monolitik menuju microservice. Namun, setelah migrasi dilakukan, kualitas dari microservice cenderung diabaikan. Pengukuran kualitas umumnya hanya dilakukan selama migrasi, dengan membandingkan antara arsitektur monolitik dan microservice. Selain itu, sistem microservice juga rentan mengalami perubahan drastis yang berpotensi merusak arsitektur secara keseluruhan. Selain itu, pada saat ini belum ada proses otomatisasi untuk proses pengukuran kualitas ini. Terlebih lagi belum ada standar yang konkrit mengenai aspek apa saja yang menjadikan suatu arsitektur adalah microservice. Berdasarkan permasalahan tersebut dan hasil studi literatur didapatkan tiga aspek kualitas utama beserta metriksnya masing-masing yaitu Cohesion dengan metriks Average Lack of Cohesion Metric (ALCOM), Coupling dengan metriks Absolute Criticality of a Service (ACS), dan Complexity dengan metriks Total Complexity Metric (TCM). Metriks-metriks ini yang kemudian dapat digunakan untuk mengkuantifikasi kualitas dari microservice. Oleh karena itu pada tugas akhir ini dikembangkan suatu tool bernama Microqa yang terdiri dari lima komponen modul yang melakukan analisis statis dan analisis dinamis pada sistem secara otomatis. Alat ini terintegrasi dengan CI/CD pengembangan untuk mendapatkan nilai dari masing-masing aspek kualitas. Dengan membandingkan nilai kualitas awal dan akhir tahap pengembangan, kenaikan dan penurunan dari kualitas microservice bisa ditemukan.