Pelapukan batuan merupakan sebuah perubahan pada batuan di permukaan bumi
yang disebabkan oleh faktor fisika, kimia, dan biologi. Hasil pelapukan ini dapat
mengubah kekuatan batuan >50% dari kekuatan asal dan tingkat pelapukan
batuan pada tingkat tertinggi dapat mengubah batuan menjadi tanah. Penelitian
dilaksanakan di Bendungan Bawah Cisokan, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi
Jawa Barat pada formasi batuan vulkanik dan formasi batuan sedimen. Lokasi
penelitian terletak pada tepi jalan akses dengan total 12 stasiun pengamatan
(STA). Data diambil menggunakan palu Schmidt, garis pemindaian, dan observasi
lapangan pada setiap STA. Data diolah dalam bentuk grafis untuk menunjukkan
perubahan pola grafis dan dianalisis dengan menggunakan metode aritmatika. Hasil dari analisis kemudian dilakukan perbandingan dengan berbagai penelitian
terdahulu untuk pengujian validasi. Penelitian ini membahas tentang parameter
yang dapat mempengaruhi perubahan Rock Mass Rating (RMR) berdasarkan
perbedaan tingkat pelapukan batuan. Tingkat pelapukan batuan dibagi menjadi 4
yaitu segar (I), lapuk ringan (II), lapuk sedang (III), dan lapuk kuat (IV). Evaluasi
dari hasil analisis dilakukan berdasarkan parameter RMR dan hasil observasi
lapangan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa parameter-parameter yang
mengalami perubahan akibat tingkat pelapukan adalah UCS, aperture, roughness, dan infilling. Implikasi dari perubahan nilai parameter RMR ini mengakibatkan
perubahan hingga mencapai 13% dari nilai RMR sebelum mengalami proses
pelapukan. Perubahan ini lebih lanjut dapat berpengaruh terhadap kegiatan
rekayasa yang akan dilakukan