digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

15717015_ Jakawi Fachreza Marzuki.pdf
Terbatas  Asep Kusmana
» Gedung UPT Perpustakaan

Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kegiatan industri serta aktivitas ekonomi masyarakat adalah di antara faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan produksi sampah. Sampah yang tidak terkelola dengan baik berdampak pada pencemaran lingkungan, mengganggu ekosistem lingkungan, dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan merancang instalasi pengolahan lindi TPA Toisapu Kota Ambon, Maluku dan menghitung estimasi biaya pembangunan instalasi pengolahan lindi yang direncanakan. TPA Toisapu mulai beroperasi sebagai tempat pembuangan dan pemrosesan akhir sampah dengan desain awal sistem pengelolaan yang diterapkan adalah controlled landfill di mana setiap seminggu sampah ditutup dengan tanah agar tidak menimbulkan bau, kerumunan lalat yang dapat menjadi vektor penyakit, dan resapan air hujan menjadi air lindi. Kondisi eksisting TPA Toisapu dapat digambarkan yaitu memiliki empat zona area landfill, Instalasi Pengolahan Lindi (IPL) yang belum terkelola semestinya, Instalasi Pengolahan Sampah (IPS), dan kelembagaannya berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Pemerintah Kota Ambon. Dalam perancangan IPL TPA dilakukan pengumpulan data primer melalui observasi langsung di lokasi dan wawancana narasumber data/informasi. Juga, data dilengkapi dari sumber sekunder yang diperoleh dari sumber yang terkait langsung, yaitu dari DLHP, data hasil uji laboratorium lindi, data geofisika dan iklim BMKG, dan laporan tertulis BPS. Hasil pengujian terhadap parameter lindi TPA Toisapu diperoleh ratio BOD/COD pada rentang 0,012 sampai 0,36 yang termasuk kategori non-biodegradable artinya tidak dapat dilakukan pengolahan secara biologis. Alternatif 5 Koagulasi - Flokulasi, Sedimentasi I, Aerated Lagoon, Sedimentasi II dan debit perencanaan lindi yang akan diolah sebesar 1,33 x 10-3 m3/detik, perancangan IPL pada TPA Toisapu yang sesuai dengan desain dan hasil analisis memerlukan biaya dengan nilai estimasi total yang diperlukan untuk pembangunan konstruksi IPL sebesar Rp 10.000.000.000 dan untuk biaya operasional sebesar Rp 1.618.347.125 per tahunnya. Berdasarkan hasil kajian dalam studi ini dapat disimpulkan bahwa perancangan IPL yang akan dirancang adalah Bak Ekualisasi, Koagulasi-Flokulasi, Sedimentasi I, Aerated Lagoon, Bak Penampung, Sedimentasi II.