digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Afief Riezaldy Ahmad
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Penyakit COVID-19 yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2 memiliki jalur transmisi utama melalui droplet pernapasan yang dihasilkan melalui proses bernapas, bersin atau batuk. Penanganan droplet pernapasan di udara menggunakan sistem ventilasi diperlukan pada lingkungan dengan risiko tinggi, salah satunya adalah ruang praktik gigi. Namun demikian, standar terkait masih sangat terbatas sehingga studi transmisi virus di sistem ventilasi ruang praktik gigi masih diperlukan. Studi ini menganalisis tingkat risiko transmisi droplet pada ruang praktik gigi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menggunakan model Computational Fluid Dynamic (CFD) tiga dimensi pada kasus sekali batuk pada pasien gigi. Persamaan aliran udara, persamaan gerak droplet dan persamaan evaporasi droplet dimodelkan dan dimasukkan bersama kondisi batas yang sesuai ke perangkat lunak ANSYS Fluent. Karakteristik gerak, laju evaporasi dan sebaran konsentrasi droplet pernapasan di dalam ruangan lalu dianalisis untuk mendapatkan tingkat risiko transmisi virus. Untuk lebih menurunkan risiko, modifikasi dan simulasi sistem juga dilakukan dengan cara meningkatkan laju ventilasi, mengubah jenis saluran udara masuk dengan diffuser, menambah saluran buang, meningkatkan kelembapan relatif udara ruang dan menonaktifkan air conditioner. Droplet pernapasan terbuang seluruhnya dari udara dalam waktu 8 menit, lebih cepat dibandingkan rekomendasi waktu disinfeksi ruang praktik gigi yaitu 15 menit. Setelah 2,16 menit, jumlah droplet di udara tersisa 73 partikel, di bawah batas jumlah maksimum yaitu 100 droplet. Hasil simulasi modifikasi sistem menunjukkan bahwa penggunaan kedua saluran buang efektif dalam mempercepat pembuangan droplet dari udara menjadi 0,75 menit dan menurunkan jumlah droplet di udara sebanyak 83,5% menjadi 12 droplet.