Perpustakaan Digital ITB

Sistem metering bahan bakar minyak merupakan sistem otomasi yang terdiri dari kesatuan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur volume fluida yang mengalir. Pada pengoperasian sistem metering bahan bakar minyak terdapat isu-isu yang berhubungan dengan keterintegrasian metering bahan bakar minyak sebagai sistem seperti transmisi data, pemilihan protokol komunikasi yang sesuai dan keterintegrasian antara instrumen dengan perangkat lunak. Di samping isu keterintegrasian, terdapat juga isu-isu penting khusus dalam lingkup sistem metering bahan bakar minyak seperti pemilihan instrumen dengan rentang operasi yang tepat, prosedur kalkulasi, serta keterlacakan data pada sistem metering bahan bakar minyak. Isu-isu tersebut akan ditangani dengan mengevaluasi keterintegrasian dari sistem metering bahan bakar minyak. Standar API RP 554 adalah standar yang digunakan sebagai rujukan dalam mengevaluasi keterintegrasian suatu sistem. Konsep keterintegrasian berdasarkan standar API RP 554 kemudian dapat digunakan untuk merancang sebuah platform sistem otomasi terintegrasi. Rancangan platform sistem otomasi terintegrasi menggunakan pernangkat yang dapat dijumpai pada industri seperti PLC , OPC , dan HMI yang disesuaikan dengan standar API RP 554 serta beberapa fitur tambahan seperti pengintegrasian mikrokontroller sebagai pengontrol pada sistem, pengintegrasian Matlab sebagai perangkat khusus untuk perhitungan dan pengolahan data, dan pengintegrasian database sebagai media perekaman data. Platform sistem otomasi terintegrasi yang sudah dirancang dapat diimplementasikan pada suatu kasus tertentu dimana kasus yang dipilih untuk mengimplementasikan platform sistem terintegrasi adalah sistem metering bahan bakar minyak. Dengan platform sistem terintegrasi, sistem metering bahan bakar minyak akan diemulasikan untuk mendapatkan tiruan yang mendekati sistem sebenarnya. Hasil dari rancangan sistem terintegrasi metering bahan bakar minyak dengan akan dianalisis keterintegrasianya serta performa dari sistem tersebut dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pengoperasian sistem metering bahan bakar minyak sebenarnya.