Salah satu kegiatan angkutan barang yang dilayani oleh jaringan Tol Laut adalah
merupakan angkutan peti kemas. Peningkatan volume kegiatan peti kemas akan
berdampak kepada penyesuaian ukuran kapal yang melayani kegiatan angkutan peti
kemas tersebut. Adapun penyesuaian ukuran kapal yang melayani angkutan peti
kemas perlu juga memperhatikan kondisi eksisting maupun kebutuhan
pengembangan pelabuhan berupa pengembangan dermaga, juga kegiatan
pengerukan untuk memenuhi kedalaman perairan sesuai kapal yang akan
digunakan. Pada penelitian ini ditinjau pemilihan ukuran kapal peti kemas melalui
studi kasus kebutuhan kapal optimal untuk memenuhi demand peti kemas 250.000
TEUs pada jaringan angkutan peti kemas Tol Laut T-2 yang singgah di Pelabuhan
Teluk Bayur, Pelabuhan Sikakap, Pelabuhan Pulau Baai, Pelabuhan Gunung Sitoli,
dan Pelabuhan Sinabang. Penentuan ukuran kapal optimal untuk jaringan tersebut
akan ditinjau terhadap kebutuhan pengembangan dermaga, kegiatan pengerukan,
serta kebutuhan biaya untuk kedua kegiatan pengembangan pelabuhan tersebut.
Hasil penelitian menunjukan untuk memenuhi demand peti kemas 250.000 TEUs
yang dilayani dalam trayek tersebut, kapal ukuran 5.000 DWT atau kapasitas 370
TEUs merupakan kapal yang optimal untuk melayani kegiatan angkutan peti kemas
secara kebutuhan pengembangan yang perlu dilakukan di pelabuhan-pelabuhan
yang disinggahi pada trayek.