digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikri
PUBLIC Irwan Sofiyan

Keselamatan penerbangan adalah tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan di industri penerbangan. Bandar Udara Internasional Yogyakarta yang dioperasikan oleh Angkasa Pura I telah menetapkan komitmen pemenuhan standar keselamatan penerbangan melalui dokumen Safety Management System (SMS). Runway excursion menjadi perhatian penting terkait keselamatan di area landasan pacu dimana pada penelitian ini teridentifikasi obstacles yang berpotensi memperparah kerusakan pesawat jika terjadi kecelakaan runway excursion yaitu overrun, undershoot, veer-off. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko terkait runway excursion yang ada di Bandar Interrnasional Yogyakarta dengan metode pemodelan penilaian risiko yang didasari dengan probabilitas kecelakaan, lokasi kecelakaan dan konsekuensi kecelakaan. Data historis penerbangan selama satu tahun periode pengamatan dimulai pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Juli 2023 dan data cuaca penerbangan pada periode yang sama dikumpulkan sebagai data masukan pada aplikasi untuk menganalisis probabilitas risiko terjadinya runway excursion di Bandar Udara Internasional Yogyakarta. Analisis risiko ini menggunakan aplikasi Runway Safety Area Risk Analysis Version 2 (RSARA2) dan Lateral Runway Safety Area (LRASARA) untuk mendapatkan nilai probabilitas dari pemodelan risiko kecelakaan runway excursion. Didapatkan nilai probabilitas yang melebihi Target Level of Safety yang ditetapkan 1×10-6 pada kedua studi kasus operasi penerbangan kritis yang dipilih yaitu landing overrun LDOR landasan pacu 11 adalah 3,8×10-6 (3,8 kecelakaan per satu juta penerbangan) dan landing veer-off LDVO landasan pacu 29 adalah 8,18×10-5 (8,18 kecelakaan per seratus ribu penerbangan). Hasil penilaian risiko pada kedua kasus runway excursion ini menyatakan bahwa pada kondisi operasi kritis penerbangan yang dipilih keberadaan obstacles menunjukkan risiko yang mungkin terjadi (possible) dan dapat memiliki dampak yang sedang jika terjadi kecelakaan landing overrun LDOR landasan pacu 11 dan landing veer-off LDVO landasan pacu 29, sehingga dibutuhkan tindakan mitigasi untuk mengurangi risiko dari kecelakaan dan tindakan pencegahan terhadap operasi penerbangan yang berisiko tinggi pada kondisi cuaca yang buruk.