ABSTRAK Melinda Anggraeni
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Hutan bambu memiliki manfaat dalam ekosistem hutan baik dari segi ekologi, ekonomi dan sosial budaya, salah satunya adalah keberadaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Arcamanik di Desa Mekarmanik. Begitu juga dengan pemanfaatan lahan melalui sistem agroforestri di Desa Mekarmanik yang secara aktif dikelola oleh masyarakat setempat. Namun terdapat perbedaan pengelolaan untuk kedua kawasan tersebut. Keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) pada kegiatan pengelolaan KHDTK menjadi suatu penghambat. Sudah sepatutnya keikutsertaan masyarakat menjaga hutan juga dapat menentukan tingkat keberhasilan pengelolaan. Persepsi masyarakat yang bernilai positif terhadap pengeloaan hutan menjadi faktor penting dalam pengelolaan kemitraan. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui persepsi masyarakat terkait keberadaan dan potensi pemanfaatan hutan di KHDTK Arcamanik, pengelolaan bambu, pengelolaan agroforestri, menentukan tanaman bambu dan tanaman agroforestry yang sesuai. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara mendalam, lembar kuesioner, Forum Group Discussion (FGD), dan studi kepustakaan. Sampel responden sebanyak 100 orang masyarakat di Desa Mekarmanik yang terlibat dalam interaksi dengan KHDTK Arcamanik berdasarkan formula Slovin. Analisis data dilakukan dengan metode kuantitatif deskriptif dari pengukuran skala Likert persepsi yang menentukan skala sikap masyarakat dan penilaian indikator yang menentukan tanaman rekomendasi. Persepsi masyarakat terhadap ketersediaan dan potensi pemanfaatan hutan di KHDTK Arcamanik memperoleh kategori skala sikap tinggi dengan nilai1,61. Persepsi masyarakat terhadap pengelolaan bambu memperoleh skala sikap rendah dengan nilai 0,45. Dan persepsi masyarakat terhadap pengelolaan agroforestri memperoleh skala sikap tinggi dengan nilai 1,50. Gigantochloa apus (bambu tali) menjadi jenis bambu yang memiliki nilai paling tinggi dan Coffea arabica (kopi arabika) merupakan jenis tanaman agroforestri yang memperoleh nilai paling tinggi berdasarkan persepsi masyarakat.