Peran teknologi informasi yang berkembang pesat dalam memenuhi berbagai
kebutuhan manusia tidak dapat dihindari. Perkembangan yang pesat tersebut
bergantung pada layanan berbasis komputasi. Keberhasilan teknologi informasi
didasarkan pada interaksi antara entitas yang bergantung pada komputer yang
terlibat dalam layanan bisnis. Komputasi layanan membutuhkan interaksi entitas
yang dinamis untuk memfa silitasi pencapaian tujuan bisnis yang optimal. Oleh
karena itu, hubungan antara entitas yang terlibat bergantung pada kepercayaan.
Ketika kepercayaan tinggi, transaksi komputasi layanan dapat sangat ditingkatkan.
Namun, ketika sedang menurun, transaksi me njadi sedikit bahkan tidak ada.
Berdasarkan dinamika interaksi, peran kepercayaan menjadi hal yang sangat
penting pada berbagai bidang, termasuk bidang komputasi layanan. Untuk itu , pada
penelitian ini, diperlukan pengukuran kepercayaan demi keberlangsungan layanan
bisnis.
Berdasarkan beberapa penelitian, terdapat banyak definisi mengenai service
computing menurut sudut pandang masing masing peneliti, namun terdapat
kesamaan pandangan bahwa service computing menggunakan teknologi komputasi.
Dapat dikatakan bahwa komputasi layanan merupakan enkapsulasi dari penerapan
teknologi komputasi. Dengan demikian, berbagai teknologi komputasi yang
digunakan untuk menjamin keberlangsungan layanan bisnis merupakan bagian dari
sistem komputasi layanan. Penelitian mengenai model kepercayaan di bidang
teknologi komputasi telah banyak dilakukan. Berbagai model pengukuran
kepercayaan telah digunakan dan diterapkan di berbagai bidang teknologi seperti
IoT, big data, QoS, dan lai n sebagainya. Berdasarkan implementasi teknologi
komputasi yang berkembang saat ini menunjukkan bahwa berbagai teknologi
komputasi tersebut merupakan bagian dari komputasi layanan. Namun, penelitian
mengenai model kepercayaan pada sistem komputasi layanan belum tersedia secara
eksplisit, hanya pada area teknologi, sehingga terdapat peluang untuk
mengembangkan model kepercayaan pada sistem komputasi layanan. Untuk itu,
peluang untuk membangun model pengukuran kepercayaan pada sistem komputasi
layanan menjadi terbuka. Untuk membangun model pengukuran kepercayaan pada
sistem komputasi layanan, perlu dikaji terlebih dahulu hubungan antara teknologi
komputasi dan komputasi layanan.
Penelitian ini mengusulkan model pengukuran kepercayaan pada sistem komputasi
layanan berdasarkan ekstraksi dari berbagai model, teknik, dan komponen
kepercayaan yang sudah ada pada teknologi komputasi dari penelitian penelitian
sebelumnya. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan teknik meta analisis dengan
cara mengek s trasi berbagai model, teknik, dan komponen dari model model
kepercayaan teknologi komputasi. Ekstrasi menghasilkan kelompok superior yang
disebut domain. Domain domain yang dihasilkan dikonver si menjadi formula
matematika. Unsur pembentuk domain perlu diuraikan berdasarkan sumber
referensinya sehingga dengan formula matematika dapat dilakukan p enghitungan.
Penelitian ini menghasilkan model generik pengukuran kepercayan pada sistem
komputasi layanan yang bertujuan dapat lebih fleksibel diterapkan pada komputasi
layanan dengan berbagai bidang teknologi komputasi. Penelitian ini juga
menghasilkan nilai ambang b atas kepercayaan , yaitu 0 67 dengan teknik
pembelajaran mesin. Terdapat empat mesin pembelajaran yang dijadikan kandidat
untuk menentukan nilai ambang batas kepercayaan. Berdasarkan analisis teknik
random forest merupakan teknik yang terbaik dan selanjutny a digunakan untuk
menentukan nilai ambang batas. Nilai ambang batas kepercayaan diperlukan untuk
mengetahui batas untrust dan trust . Nilai di atas 0 67 mengandung arti trust , dan
sebaliknya nilai dibawah 0,67 mengandung arti untrust , sedangkan nilai parameter
kepercayaan dengan range antara 0 dan 1 yang tersaji pada tiap tiap entitas yang
terlibat dalam interaksi pada pengujian yang dilakukan. Pengujian model
menggunakan dataset yang tersedia terdiri dari tujuh puluh enam entitas yang saling
berinteraksi dalam suatu keperluan bisnis. Parameter pengujian mencakup SIC ,
MC , SRT , dan SW yang merupakan domain yang superior yang diperoleh sumber
referensi, sedangkan STV merupakan parameter kebaruan yang berisi nilai
kepercayaan. Selanjutnya, disajikan pula bagaimana alur kerja penerapan model
yang bertujuan untuk memudahkan dalam pen gembangan sistem model
pengukuran kepercayaan bagi programmer.