digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ZAHRANI IMTYAZ.pdf
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Penurunan kualitas sungai menjadi salah satu isu lingkungan yang hingga dewasa ini masih perlu dilakukan penanganan progresif sehingga dapat mengembalikan fungsi sungai dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang pesat mendorong eskalasi pertumbuhan industri dan kebutuhan pertanian menjadi faktor utama pencemaran sungai hingga menyebabkan kapasitas asimilasi sungai dalam menerima beban menurun. Sungai Citarik merupakan salah satu sungai di Sub DAS Citarik yang melewati Kabupaten Bandung dan Sumedang yang tercemar akibat kegiatan dari berbagai sektor seperti domestik, pertanian, peternakan serta industri. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mendalam untuk pengelolaan pencemaran Sungai Citarik dengan dilakukan pemodelan berdasarkan parameter BOD, COD, DO, dan TSS menggunakan WASP (Water Quality Analysis Simulation Program). Berdasarkan hasil pemodelan, didapatkan bahwa kualitas sungai di hulu sangat berpengaruh terhadap kemampuan purifikasi sungai sehingga sektor yang cukup sensitif adalah sektor peternakan yang berada di hulu, selanjutnya pertanian, industri dan domestik. Selain itu, beban pencemar telah melampaui batas daya tampung nya dengan total beban seluruh segmen BOD mencapai 4411,7 kg/hari, COD mencapai 7637,1 kg/hari, dan TSS mencapai 2276 kg/hari. Simulasi penurunan beban pencemar menunjukan hasil penurunan beban paling baik dengan menurunkan sektor domestik 75%, peternakan 50%, industri 75% dan pertanian 25% sehingga didapatkan rata-rata penurunan untuk semua paramater 63% dan memenuhi baku mutu sungai kelas II untuk hampir semua parameter