Penurunan kualitas sungai menjadi salah satu isu lingkungan yang hingga dewasa
ini masih perlu dilakukan penanganan progresif sehingga dapat mengembalikan
fungsi sungai dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan penduduk
yang pesat mendorong eskalasi pertumbuhan industri dan kebutuhan pertanian
menjadi faktor utama pencemaran sungai hingga menyebabkan kapasitas asimilasi
sungai dalam menerima beban menurun. Sungai Citarik merupakan salah satu
sungai di Sub DAS Citarik yang melewati Kabupaten Bandung dan Sumedang yang
tercemar akibat kegiatan dari berbagai sektor seperti domestik, pertanian,
peternakan serta industri. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mendalam untuk
pengelolaan pencemaran Sungai Citarik dengan dilakukan pemodelan berdasarkan
parameter BOD, COD, DO, dan TSS menggunakan WASP (Water Quality
Analysis Simulation Program). Berdasarkan hasil pemodelan, didapatkan bahwa
kualitas sungai di hulu sangat berpengaruh terhadap kemampuan purifikasi sungai
sehingga sektor yang cukup sensitif adalah sektor peternakan yang berada di hulu,
selanjutnya pertanian, industri dan domestik. Selain itu, beban pencemar telah
melampaui batas daya tampung nya dengan total beban seluruh segmen BOD
mencapai 4411,7 kg/hari, COD mencapai 7637,1 kg/hari, dan TSS mencapai 2276
kg/hari. Simulasi penurunan beban pencemar menunjukan hasil penurunan beban
paling baik dengan menurunkan sektor domestik 75%, peternakan 50%, industri
75% dan pertanian 25% sehingga didapatkan rata-rata penurunan untuk semua
paramater 63% dan memenuhi baku mutu sungai kelas II untuk hampir semua parameter