digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

23221090 Aria Bisri.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi

Untuk beradaptasi serta bertahan dengan keadaan dan perkembangan era digital, perguruan tinggi perlu melakukan transformasi digital. Meskipun belum ada definisi yang disepakati, namun terdapat beberapa penelitian menyatakan definisi transformasi digital. Dari definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa transformasi digital merupakan proses yang dipicu oleh adopsi teknologi digital untuk meningkatkan atau menciptakan nilai baru secara radikal. Pandemi COVID- 19 mengakselerasi transformasi digital pada berbagai bidang, termasuk perguruan tinggi. Transformasi digital pada perguruan tinggi tertinggal dari bidang lainnya seperti perdagangan, manufaktur, dan kesehatan. Beberapa faktor penyebabnya antara lain kesulitan dalam merencanakan, menyusun strategi, serta mengubah budaya. Untuk mengatasi serta mengurangi kegagalan implementasi transformasi digital dibutuhkan framework yang dapat dijadikan panduan oleh perguruan tinggi. Penelitian mengenai framework transformasi digital masih jarang yang menitikberatkan pada sudut pandang prosesnya. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah framework transformasi digital pada perguruan tinggi yang difokuskan pada proses dan pengukuran kapabilitas prosesnya. Framework yang dihasilkan terdiri dari beberapa elemen seperti object – process model (OPM), yang memberikan gambaran secara konseptual proses transformasi digital pada perguruan tinggi. Elemen lainnya adalah process reference model (PRM), yang memuat definisi proses serta hubungannya dengan proses lainnya. Untuk menilai kapabilitas proses tersebut dikembangkan juga porcess assessment model (PAM). Framework ini dikembangkan dengan mengacu beberapa standar internasional, seperti ISO 19450 untuk opm dan ISO 330xx family untuk PRM dan PAM. Evaluasi framework dilakukan dengan verifikasi oleh pakar dan validasi dengan cara menerapkan PAM pada perguruan tinggi yang sedang melakukan transformasi digital. Hasil evaluasi menyatakan bahwa framework ini memberikan manfaat tentang cara melakukan formalisasi proses serta cara pengukurannya, sehingga dapat menjadi referensi untuk praktik quality improvement pengembangan dan penerapan teknologi di perguruan tinggi.