Latar Belakang: Oksida Nitrat (NO) merupakan signaling molecule yang bersifat
permeabel terhadap membran sel yang terlibat dalam berbagai proses biologi
melalui kemampuannya dalam memodifikasi protein, lemak dan DNA serta
mempengaruhi fungsi dan imunogenesitasnya. Penetapan kadar NO biasanya
dilakukan secara tidak langsung melalui metabolit utamanya yaitu nitrit dan nitrat
sebagai indeks NO. Kadar NO di dalam tubuh akan meningkat dengan adanya
inflamasi, sindrom metabolik, diabetes dan juga berperan penting dalam
patogenesis reumatoid artritis. NO bertindak sebagai intermediet reaktif yang
dapat menginduksi autoimunitas selular dan berkontribusi dalam respon imun
bawaan yang berkepanjangan, serta dalam kerusakan organ. NO dapat digunakan
dalam memprediksi progresifitas dan status suatu penyakit. Metode:
Pengembangan metode pengukuran kadar total nitrit dalam serum dilakukan
dengan reaksi Griess yang diawali dengan reduksi nitrat menjadi nitrit dengan
reduktor seng lapis tembaga. Metode dioptimasi dan divalidasi. Pengujian sampel
diawali dengan deproteinisasi serum menggunakan ZnSO4 dan NaOH, kemudian
supernatan direduksi dengan granul seng lapis tembaga,direaksikan dengan reagen
pendiazo dan pengkopling, absorbansinya diukur dengan menggunakan
spektrofotometer sinar tampak. Data yang dihasilkan diolah secara statitistik.
Hasil: Massa reduktor granul seng lapis tembaga yang optimal adalah 1,5 g
dengan waktu reduksi 10 menit, koefisien variansi ?5%. Koefisien korelasi >
0,995 dengan Vx0 ?5%, keseksamaan ?15%, dan kecermatan 85-115%.
Kesimpulan: Total nitrit rata-rata pada semua kelompok sampel lebih besar dari
nilai normal pada pustaka, dan pasien diduga memiliki tiga sampai lima resiko
sindrom metabolik. Gula darah puasa dan gula darah post prandial tidak memiliki
hubungan yang bermakna dengan total nitrit. Tidak terdapat perbedaan yang
bermakna antara total nitrit pada perempuan dan laki-laki. Sedangkan antara total
nitrit pada sampel CRP negatif dengan CRP positif terdapat perbedaan total nitrit
yang bermakna.