digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Monascus purpureus merupakan kapang yang banyak digunakan dalam produksi angkak sebagai bahan pewarna makanan, pengawet makanan dan sebagai makanan fungsional karena kandungan metabolit sekundernya. Salah satu metabolit sekunder yang banyak digunakan sebagai pewarna makanan adalah pigmennya. Produksi pigmen oleh Monascus purpureus diiringi oleh pembentukan senyawa sitrinin, yaitu senyawa hepatotoksik-nefrotoksik. Dalam penelitian ini dilakukan degradasi senyawa sitrinin oleh hidrogen peroksida dengan variasi konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% dan dengan variasi waktu inkubasi 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sitrinin terdegradasi hampir sempurna pada semua konsentrasi H2O2 yang digunakan dengan waktu inkubasi 24 jam yaitu sebesar 89,50% pada penggunaan H2O2 1%, 89,61% pada penggunaan H2O2 2%, 89,42% pada penggunaan H2O2 3% dan 89,62% pada penggunaan H2O2 4% dan H2O2 5%. Namun dengan semakin tingginya konsentrasi H2O2 yang digunakan maka pigmennya pun terdegradasi semakin besar dan menyisakan residu H2O2 yang besar pula. Penggunaan H2O2 yang paling baik untuk mendegradasi sitrinin adalah H2O2 konsentrasi 1% dengan waktu inkubasi 24 jam yang mampu mendegradasi sitrinin 89,50%, mendegradasi pigmen paling rendah sebesar 12,13% dan menyisakan residu H2O2 paling rendah sebesar 0,015%.