digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang dan Tujuan: Mannose Binding Lectin (MBL) adalah lektin serum yang disintesis oleh sel hati, merupakan salah satu molekül kunci pada sistem imun bawaan. MBL mengaktivasi sistem komplemen melalui jalur lektin, sehingga terjadi opsonisasi dan penghancuran terhadap patogen. Defisiensi MBL dalam darah dapat meningkatkan terjadinya penyakit infeksi, sedangkan kadarnya yang terlalu tinggi dikaitkan dengan terjadinya hipersensitivitas dan penyakit autoimun. Salah satu penyakit autoimun dengan prevalensi meningkat di Indonesia adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dimana sistem imun tubuh menyerang sel-sel dan jaringan. Lektin juga terdapat pada tanaman yang sering dikonsumsi oleh manusia sehari-hari, yaitu terutama pada biji-bijian dan kacangkacangan. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat apakah kadar MBL pada LES dan pada orang normal mempunyai perbedaan yang signifikan. Juga untuk mengamati korelasi antara kadar MBL dalam darah dengan konsumsi makanan yang banyak mengandung lektin dan variabel-variabel lainnya. Metode: Penetapan kadar MBL dilakukan dengan metode ELISA, sedangkan frekuensi makanan yang mengandung lektin, serta terjangkit penyakit infeksi dan lain-lain, digali dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner, Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MBL pada sampel lupus lebih tinggi daripada orang normal secara signifikan (p 0,045). Kadar tersebut memiliki korelasi positif yang cukup signifikan terhadap frekuensi konsumsj iektin pada orang normal (p 0,051). Pada penyandang LES, kadar MBL dipengaruhi oleh konsumsi obat, sedangkan korelasi terhadap frekuensi konsumsi lektin pada LES memiliki nilai r 0,318 dan p 0,082.