COVER Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Restu Lestari Wulan Utami
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pisang mengandung lektin yaitu protein yang memiliki domain pengikatan terhadap
karbohidrat. Lektin yang khas pada pisang adalah banana lectin (BanLec) yang mampu mengenali
manosa. Salah satu jenis pisang yang potensial sebagai sumber lektin adalah pisang Cavendish karena
ketersediaannya melimpah di Indonesia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti lainnya telah
menunjukkan bahwa jalur biosintesis khusus lektin belum diketahui, konsentrasi lektin umumnya berada
pada level yang rendah, dan ekspresi lektin dapat dipicu oleh faktor penginduksi. Salah satu senyawa
penginduksi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kadar lektin adalah kitosan. Pada penelitian
sebelumnya, kitosan dapat meningkatkan kadar lektin pada membran kloroplas daun tembakau. Oleh
karena itu, pada penelitian ini digunakan data hasil transkriptomik dari hasil penelitian sebelumnya pada
pisang Cavendish yang diberi penyalutan kitosan dengan nomor aksesi SRP227182 pada Sequence Read
Archive (SRA) NCBI untuk mempelajari pengaruh kitosan terhadap ekspresi gen-gen lektin. Tujuan
penelitian ini adalah membandingkan level ekspresi gen-gen lektin pada buah pisang Cavendish yang
disalut dan tidak disalut kitosan 1,25% pada kulit buah menggunakan pendekatan transkriptomik. Sampel
yang digunakan adalah data mentah transkriptom pisang Cavendish mentah yang disalut dan tidak disalut
kitosan 1,25% pada hari pertama setelah penyalutan kitosan. Data mentah sekuens RNA diperiksa
kualitasnya terlebih dahulu menggunakan FastQC kemudian dilakukan analisis bioinformatika
menggunakan protokol Tuxedo Tahapan dalam protokol Tuxedo meliputi pensejajaran sekuens RNA
terhadap genom referensi menggunakan TopHat, penyambungan sekuens RNA menggunakan Cufflinks,
penyambungan varian RNA menggunakan Cuffmerge, analisis ekspresi gen diferensial (DEG)
menggunakan Cuffdiff, dan visualisasi ekspresi gen diferensial menggunakan CummeRbund. Analisis
bioinformatika hingga tahap analisis ekspresi gen diferensial menggunakan Cuffdiff juga telah dilakukan
pada penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini dilakukan analisis tambahan berupa anotasi analisis DEG
menggunakan PLAZA Integrative Orthology, visualisasi ekspresi gen diferensial menggunakan
GraphPad Prism, analisis jalur KEGG menggunakan KOBAS, analisis ontologi gen menggunakan
agriGO, dan analisis interaksi jaringan protein menggunakan STRING dan Cytoscape. Hasil anotasi
analisis DEG menggunakan PLAZA Integrative Orthology menunjukkan bahwa kitosan 1,25% mampu
menginduksi peningkatan ekspresi tujuh belas gen lektin dengan rentang log2(fold change) adalah
1,00591-2,73673. Gen lektin dengan nilai log2(fold change) terendah adalah Ma04_g27470 sedangkan
gen lektin dengan nilai log2(fold change) tertinggi adalah Ma09_g10350. Berdasarkan analisis jalur
biosintesis pada KEGG, gen lektin yang mengalami peningkatan ekspresi mempengaruhi jalur biosintesis
brasinosteroid sehingga menginduksi biosintesis enzim TCH4/XET. Analisis ontologi gen menunjukkan
proses biologis yang diperkaya signifikan adalah proses metabolik xyloglucan; fungsi molekuler yang
diperkaya signifikan adalah aktivitas xyloglucan: xyloglucosyltransferase, aktivitas glucosyltransferase,
dan aktivitas hydrolase; serta komponen seluler yang diperkaya signifikan adalah apoplas dan dinding
sel. Dari hasil penelitian secara in silico ini diduga terjadi modifikasi atau restrukturisasi dinding sel
primer melalui pemotongan dan penggabungan ulang xyloglucan yang dikatalisis oleh TCH4/XET pada
apoplas dan dinding sel akibat peningkatan ekspresi tujuh belas gen lektin. Lektin diduga berinteraksi
dengan protein-protein lain yang mengalami peningkatan ekspresi akibat perlakuan kitosan. Hasil
analisis transkriptomik ini menunjukkan bahwa gen-gen lektin yang terinduksi ekspresinya oleh kitosan
memiliki kecenderungan untuk berperan dalam pertahanan tumbuhan. Namun, perlu dilakukan studi
lanjut untuk memvalidasi hasil analisis in silico pada penelitian ini.