Yogyakarta International Airport (YIA) merupakan bandara yang memiliki habitat
alam yang sangat ramai akan keberadaan satwa liar, terutama burung. Interaksi
antara pesawat dan burung dapat menimbulkan berbagai permasalahan, seperti bird
strike, perubahan perilaku migrasi, dan ancaman terhadap kelestarian populasi jenis
tertentu. Oleh karena itu, pengelolaan satwa liar dan operasional penerbangan
merupakan isu yang kompleks dan penting untuk diatasi. Dalam melakukan
penilaian risiko, digunakan dua metode yaitu metode berdasarkan Metode Sowden
dimana penilaian berdasarkan ukuran berat badan burung dan karakteristik sosial,
serta Metode Modifikasi yang merupakan metode penghitungan dengan
mempertimbangkan lokasi burung berada, kemampuan terbang burung dan jumlah
burung pada saat pengamatan. Berdasarkan hasil analisis dengan dua metode
tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa Bandara YIA memiliki resiko tinggi terhadap
potensi kejadian bird strike dan berdasarkan penghitungan, terdapat jenis burung
yang berkategori tinggi, sedang dan rendah serta memiliki dampak bahaya jika
terjadi bird strike pada hasil analisis menggunakan Metode Sowden dan Metode
Modifikasi, namun terdapat pula 1 jenis burung yang dikategorikan rendah level
bahayanya pada Metode Sowden, namun pada Metode Modifikasi dikategorikan
sangat tinggi.