digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

NICHOLAS CALVIN RAYNALDI.pdf ]
PUBLIC Lili Sawaludin Mulyadi

Suatu pembangunan jalan tol tidak akan terlepas dari potensi risiko kecelakaan. Baik kecil maupun besarnya suatu kecelakaan, akan berdampak besar bagi perusahaan, lingkungan, dan masyarakat. Salah satu risiko bahaya yang dapat timbul dalam pembangunan jalan tol adalah pada proses Girder Erection. Pada pembangunan jalan tol ini sebagian besar proses Girder Erection bekerja pada ketinggian sehingga pekerjaan Girder Erection memiliki risiko yang tinggi. Penelitian dilakukan di PT. Waskita Karya proyek pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 2A Ujung. Identifikasi bahaya dan analisis risiko dengan melakukan observasi, wawancara, metode Fine, dan pembagian kuesioner pada setiap kegiatan pekerjaan Girder Erection. Berdasarkan wawancara dan observasi didapatkan kondisi lingkungan, seperti: temperatur, kebisingan, dan pencahayaan pada proses Girder Erection sudah tergolong nyaman dan sesuai standar dan setiap kegiatan pekerjaan pada proses Girder Erection, yaitu mobilisasi crane dan mobile crane, instalasi crane, instalasi balok girder, dan Girder Erection. Selain itu, risiko yang dapat terjadi pada proses Girder Erection, yaitu crane terjatuh, kecelakaan mobil pembawa crane, terjepit crane, tertimpa crane, longsor pada kondisi tanah yang tidak kuat, terjepit girder, tertimpa girder, kabel strand putus, crane terguling, girder patah, pekerja terjatuh dari ketinggian, bisingnya crane, dan masih banyak lagi. Dari identifikasi bahaya dan analisis risiko tersebut, dapat diberikan usulan pengendalian risiko pada setiap kegiatan dan langkah kerja pada proses Girder Erection untuk mengurangi risiko bahaya yang ada.